Inilah 5 Contoh Penerapan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka
Kotaku.id -Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat. Sistem pembelajaran terbaru yang digunakan dalam pendidikan saat ini adalah menggunakan Kurikulum Merdeka. Kurikulum merdeka menjadi kurikulum terbaru yang disosialisasikan oleh Kemendikbudristek. Dan merupakan penyempurnaan dari kurikulum terdahulu yang memberikan keleluasaan kepada pendidik dan satuan pendidikan.
Dalam mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa atau peserta didik. Dan salah satu aspek penting dalam Kurikulum Merdeka ini adalah asesmen. Lalu, apa yang dimaksud dengan asesmen? Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Dan hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan refleksi serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Atau dengan kata lain asesmen merupakan bagian dari proses pembelajaran dan penyediaan informasi. Lalu, apa saja contoh penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
5 Contoh Penerapan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka
Contoh penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat salah satunya adalah dengan mengikuti prinsip asesmen yang sudah ada. Pendidik biasanya akan menerima sebuah pelatihan yang disediakan oleh pihak Kemendikbudristek. Penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat memegang peranan penting dalam proses pembelajaran.
Menerapkan asesmen dalam Kurikulum Merdeka dengan cara yang tepat, tentu sangat berperan dalam mewujudkan tujuan pembelajaran. Dan asesmen dalam Kurikulum Merdeka memegang peranan yang sangat penting, antara lain untuk.
- Untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik.
- Untuk memfasilitasi pembelajaran.
- Untuk memberikan umpan balik untuk guru atau tenaga pendidik, peserta didik,dan orang tua.
Dikutip dari buku yang berjudul Desain Kurikulum Merdeka Belajar yang ditulis oleh DR. H. A. Zaki Mubarak (2022). Ada 5 contoh implementasi dari asesmen Kurikulum Merdeka ada 5, yakni berikut ini.
1. Asesmen Dilakukan dan Dirancang Sesuai Fungsi
Contoh penerapan asesmen Kurikulum Merdeka yang pertama adalah asesmen harus dilakukan dan dirancang sesuai dengan fungsi yang ada. Hal ini bertujuan untuk menentukan waktu pelaksanaan dan teknik asesmen yang tepat dan efektif. Sehingga dengan demikian tujuan pembelajaran pun akan tercapai.
Contoh penerapannya adalah sebagai berikut.
- Pendidikan memnggunakan beragam teknik asesmen yang ada, selama masih sesuai dengan tujuan dan fungsi dari asesmen.
- Guru atau tenaga pendidik merencanakan mengenai tujuan pembelajaran ketika merancang asesmen. Selain itu, pendidik juga harus memberikan kejelasan kepada siswa atau peserta didik tentang tujuan asesmen.
2. Asesmen Menjadi Bagian Terpadu
Asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang kedua adalah asesmen menjadi bagian terpadu dari beberapa proses yang ada dalam pembelajaran. Seperti fasilitas pembelajaran, penyediaan informasi, dan sebagai umpan balik bagi guru atau pendidik, peserta didik, serta orang tua atau wali siswa. Dan hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan strategi pembelajaran pada tahap selanjutnya.
Contoh penerapannya:
- Pendidik membuat rancangan asesmen agar mendorong peserta didik meningkatkan kompetensinya melalui asesmen.
- Pendidik harus menguatkan asesmen pada awal pembelajaran untuk merancang proses pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan dari para siswa atau peserta didik.
- Pendidik memberikan sebuah dukungan verbal untuk menstimulasi pola pikir siswa atau peserta didik.
- Pendidik membuat rencana pembelajaran dengan tujuan untuk menentukan langkah perbaikan dalam proses pembelajaran ke depannya.
- Pendidik memberikan kesempatan kepada para siswa atau peserta didik agar bisa melakukan refleksi mengenai kemampuan mereka masing-masing.
- Pendidik mengikutsertakan para siswa atau peserta didik untuk melakukan asesmen.
3. Laporan Asesmen Memiliki Sifat Informatif dan Sederhana
Asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang selanjutnya adalah laporan asesmen memiliki sifat informatif dan sederhana. Antara lain, laporan kemajuan belajar dan pencapaian dari peserta didik, yang memiliki sifat informatif dan sederhana. Hal ini bertujuan untuk memberikan manfaat mengenai kompetensi dan karakter yang hendak dicapai.
Contoh penerapannya:
- Para guru atau pendidik membuat laporan kemajuan belajar secara ringkas dan singkat. Seperti hanya mengutamakan informasi yang penting-penting saja agar mudah dipahami oleh para peserta didik dan orang tuanya.
- Para guru atau pendidik memberikan sebuah umpan balik secara bertahap kepada siswa atau peserta didik. Lalu diskusikan dengan orang tua dari peserta didik.
4. Hasil Asesmen Digunakan untuk Bahan Refleksi
Selanjutnya asesmen dalam Kurikulum Merdeka adalah hasil asesmen digunakan untuk bahan refleksi.
Hasil asesmen yang sudah diperoleh, selanjutnya akan digunakan oleh para peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, serta orang tua. Dan nantinya, hasil asesmen akan dijadikan bahan refleksi untuk meningkatkan mutu dari prose pembelajaran.
Contoh penerapannya:
- Pendidik memberikan waktu bagi guru atau pendidik untuk bisa menganalisis, melakukan refleksi, dan membaca hasil dari asesmen.
- Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai acuan diskusi untuk bisa memutuskan hal mana yang berjalan baik, dan mana yang perlu diperbaiki.
- Pendidik memberikan sebuah umpan balik secara bertahap kepada para siswa atau peserta didik. Kemudian, mendiskusikan hasilnya bersama dengan orang tua atau wali dari siswa/peserta didik.
5. Asesmen Dibuat Adil, Proporsional, Valid, dan Terpercaya
Asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang kelima adalah asesmen dibuat adil, proporsional, valid dan terpercaya. Memang asesmen seharusnya dirancang secara adil, proporsional, valid, dan juga terpercaya. Hal ini dilakukan dengan tujuan arauntuk menjelaskan mengenai kemajuan belajar, menentukan langkah selanjutnya, dan menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan tujuan berikutnya.
Contoh penerapannya:
- Para guru atau pendidik menyediakan waktu yang cukup supaya asesmen menjadi proses pembelajaran, dan bukan hanya kepentingan untuk menguji saja.
- Para guru atau pendidik membuat sebuah kriteria khusus atau sukses. Kemudian, menyampaikannya kepada siswa atau peserta didik, sehingga peserta didik mampu memahami ekspektasi seperti apa yang harus dicapai.
- Para guru atau pendidik bekerjasama untuk merancang asesmen agar bisa menggunakan kriteria yang sesuai dengan tujuan dari asesmen.
- Para guru atau pendidik memakai hasil asesmen sebagai acuan untuk menindaklanjuti pembelajaran.
Macam-Macam Asesmen dalam Kurikulum Merdeka
Selain kelima penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang sudah dijelaskan di atas. Berikut ini adalah beberapa macam asesmen dalam Kurikulum Merdeka beserta contoh penerapannya yang perlu diketahui oleh para pendidik dan lembaga pendidikan.
1. Asesmen Sumatif
Macam-macam asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang pertama adalah asesmen Sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan di akhir suatu periode pembelajaran. Asesmen ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siwa atau peserta didik secara menyeluruh. Dan salah satu contoh penerapan asesmen sumatif dalam Kurikulum Merdeka adalah ujian praktik.
Apa itu ujian praktik? Ujian praktik adalah asesmen yang dilakukan dengan meminta siswa atau peserta didik untuk melakukan praktik keterampilan atau kemampuan tertentu.
Berikut ini adalah beberapa cara melakukan ujian praktik di sekolah.
- Menyusun instrumen penilaian yang sesuai dengan keterampilan atau kemampuan dan keahlian yang akan dinilai.
- Meminta siswa atau peserta didik untuk mempraktikkan keterampilan atau kemampuan tersebut di depan guru atau pendidik.
- Menilai hasil praktik siswa atau peserta didik dengan memakai rubrik atau kriteria yang telah ditentukan.
2. Asesmen Formatif
Macam asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang kedua adalah asesmen Formatif, yaitu asesmen yang dilakukan secara berkala selama proses pembelajaran berlangsung. Penerapan assesmen formatif ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa atau peserta didik dan memberikan umpan balik untuk guru atau pendidik dan peserta didik.
Salah satu contoh penerapan asesmen formatif dalam Kurikulum Merdeka adalah asesmen portofolio. Asesmen portofolio adalah asesmen yang dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerja siswa atau peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil kerja tersebut dapat berupa karya seni, karya tulis, hasil praktik, atau produk lainnya.
Berikut ini adalah beberapa cara melakukan asesmen portofolio
- Memberikan tugas kepada siswa atau peserta didik untuk membuat karya tulis, karya seni, hasil praktik, atau produk lainnya.
- Meminta siswa atau peserta didik untuk mengumpulkan hasil kerja mereka dalam sebuah portofolio.
- Menilai portofolio siswa atau peserta didik dengan memakai rubrik atau kriteria yang telah ditentukan.
3. Asesmen Antarteman
Macam asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang berikutnya adalah asesmen Antarteman, yaitu asesmen yang dilakukan oleh siswa atau peserta didik untuk menilai teman mereka. Asesmen ini bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada siswa atau peserta didik tentang keterampilan atau kemampuan mereka.
Salah satu contoh penerapan asesmen antarteman dalam Kurikulum Merdeka adalah kerja kelompok. Kerja kelompok merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa atau peserta didik dalam kelompok. Dengan kerja kelompok, siswa atau peserta didik dapat saling menilai keterampilan atau kemampuan mereka selama kerja kelompok berlangsung.
4. Asesmen Reflektif
Macam asesmen yang berikutnya asesmen Reflektif, yaitu asesmen yang dilakukan oleh siswa atau peserta didik untuk merefleksikan proses dan hasil belajar mereka. Asesmen ini bertujuan untuk membantu siswa atau peserta didik memahami dan meningkatkan proses belajar mereka.
Salah satu contoh penerapan asesmen reflektif dalam Kurikulum Merdeka adalah lembar refleksi. Lembar refleksi adalah lembar yang digunakan oleh siswa atau peserta didik untuk menuliskan refleksi mereka tentang proses dan hasil belajar mereka.
5. Asesmen Anekdot
Sedangkan macam asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tearkhir adalah asesmen Anekdot. Pengertian asesmen anekdot adalah asesmen yang dilakukan dengan mencatat perilaku atau sikap para siswa atau peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Asesmen ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan siswa atau peserta didik secara holistik.
Salah satu contoh penerapan asesmen anekdot dalam Kurikulum Merdeka adalah penilaian diri. Penilaian diri adalah asesmen yang dilakukan oleh siswa peserta didik untuk menilai dirinya sendiri.
Penilaian diri para siswa atau peserta didik dapat dilakukan dengan cara:
- Memberikan pedoman penilaian diri kepada siswa atau peserta didik.
- Meminta siswa atau peserta didik untuk menilai dirinya sendiri sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
- Membahas hasil penilaian diri siswa atau peserta didik dengan pendidik.
Penutup
Penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Dengan menerapkan asesmen yang tepat maka tujuan pembelajaran dapat tercapai. Demikian tadi penjelasan tentang berbagai contoh penerapan asesmen dan juga berbagai macam jenis asesmen dalam Kurikulum Merdeka.
Dapatkan lebih banyak informasi dan berita hangat terkini seputar pendidikan dan dunia bisnis hanya di Kotaku.id.