Masihkah Pramuka Wajib di Era Kurikulum Merdeka? Ini Penjelasannya!
Daftar isi:
Kotaku.id – Masihkah Pramuka Wajib di Era Kurikulum Merdeka? Ini Penjelasannya! – Kebenaran tentang situasi Kurikulum Merdeka dan nasib Pramuka sekarang telah menjadi sorotan setelah munculnya komentar-komentar publik yang mengklaim bahwa ekstrakurikuler Pramuka akan dihapuskan. Meskipun demikian, penegasan resmi dari Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, dalam Permendikbud yang baru disahkan menunjukkan bahwa tidak ada rencana untuk menghapus ekstrakurikuler Pramuka.
Namun, perbedaan pemahaman dan interpretasi yang muncul dari peraturan tersebut telah menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat. Banyak pihak merasa khawatir akan dampak jika Pramuka benar-benar dihapus dari ekstrakurikuler sekolah.
Secara faktual, Kurikulum Merdeka memang tidak lagi mengharuskan siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler Pramuka. Namun, penting untuk dicatat bahwa Kurikulum Merdeka tetap menegaskan kewajiban bagi sekolah untuk menyediakan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka bagi siswa.
Masihkah Pramuka Wajib di Era Kurikulum Merdeka?
Dalam konteks ini, siswa memiliki kebebasan untuk memilih apakah ingin mengikuti kegiatan Pramuka atau tidak. Hal ini sejalan dengan prinsip fleksibilitas dalam pendidikan, mirip dengan pendekatan yang diterapkan dalam kurikulum KTSP di mana Pramuka diperlakukan sebagai salah satu ekstrakurikuler pilihan, bukan sebagai mata pelajaran wajib.
Anindito Aditomo, Kepala Balitbang dan Perbukuan di Jakarta, menjelaskan bahwa Permendikbudristek 12/2024 tidak mengubah kewajiban bagi sekolah untuk menyediakan Pramuka sebagai salah satu ekstrakurikuler yang tersedia. Dengan demikian, sekolah tetap diwajibkan untuk menyediakan setidaknya satu kegiatan ekstrakurikuler, yakni Pramuka.
Dengan demikian, klaim mengenai penghapusan ekstrakurikuler Pramuka dalam Kurikulum Merdeka yang diatribusikan kepada Nadiem Makarim ternyata tidak memiliki dasar yang kuat. Pramuka tetap menjadi bagian dari ekstrakurikuler yang disediakan di sekolah, meskipun tidak lagi menjadi kewajiban bagi siswa untuk mengikutinya.
Pentingnya Dukungan dan Kolaborasi
Untuk menjaga relevansi dan daya tarik Pramuka dalam era Kurikulum Merdeka, kerjasama yang kuat dan terintegrasi dari berbagai pihak menjadi sangat penting. Ini melibatkan:
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengembangan kurikulum dan pendidikan di Indonesia. Mereka memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa nilai-nilai dan kegiatan Pramuka tetap relevan dalam konteks Kurikulum Merdeka. Salah satu cara yang dapat mereka lakukan adalah dengan mendorong sekolah-sekolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pramuka ke dalam pembelajaran di kelas.
Hal ini tidak hanya mencakup materi yang disampaikan, tetapi juga metode pembelajaran yang digunakan. Misalnya, mengadopsi pendekatan pembelajaran yang berbasis pengalaman, yang merupakan salah satu prinsip utama dalam gerakan Pramuka. Selain itu, Kementerian juga perlu menyediakan sumber daya yang memadai bagi sekolah-sekolah. Seperti buku-buku panduan, modul pembelajaran, dan peralatan Pramuka, agar kegiatan Pramuka dapat dilaksanakan dengan lancar dan efektif di setiap sekolah.
2. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, sebagai induk organisasi Pramuka di Indonesia, memiliki tanggung jawab untuk terus mengembangkan program dan kegiatan Pramuka yang relevan dan menarik bagi siswa-siswa di era digital ini.
Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan tren digital. Kwartir Nasional perlu secara aktif berinovasi untuk memastikan bahwa kegiatan Pramuka tetap memiliki daya tarik yang kuat bagi generasi muda. Ini bisa mencakup pengembangan modul pembelajaran digital, permainan edukatif berbasis teknologi, atau bahkan aplikasi ponsel yang dapat membantu siswa belajar dan berlatih keterampilan Pramuka dengan lebih interaktif.
Selain itu, Kwartir Nasional juga dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain, seperti perusahaan teknologi atau media sosial. Hal itu untuk menghadirkan kegiatan Pramuka dalam format yang lebih sesuai dengan preferensi dan gaya hidup digital siswa saat ini.
3. Sekolah
Sekolah, sebagai lembaga pendidikan yang langsung berinteraksi dengan siswa-siswa, memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kegiatan Pramuka. Selain memberikan ruang dan waktu yang cukup bagi kegiatan Pramuka di dalam jadwal pembelajaran, sekolah juga perlu menciptakan lingkungan yang mendukung untuk kegiatan Pramuka.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitas seperti lapangan terbuka atau ruang khusus untuk kegiatan Pramuka. Serta memberikan dukungan kepada guru pembimbing Pramuka dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan Pramuka yang bermanfaat dan menarik bagi siswa-siswa.
4. Orang tua
Orang tua, sebagai mitra dalam pendidikan anak-anak mereka. Memiliki peran yang tak ternilai dalam mendukung dan mendorong partisipasi anak-anak mereka dalam kegiatan Pramuka. Salah satu cara yang dapat mereka lakukan adalah dengan secara aktif terlibat dalam kegiatan Pramuka anak-anak mereka, baik sebagai pembina maupun sebagai relawan.
Dukungan dan dorongan dari orang tua juga sangat penting dalam membantu anak-anak mengatasi hambatan atau kesulitan. Hal tersebut yang mungkin mereka hadapi dalam mengikuti kegiatan Pramuka. Dengan melibatkan orang tua secara aktif, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai dan keterampilan yang dipelajari dalam kegiatan Pramuka dapat diterapkan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Sehingga memberikan manfaat yang maksimal bagi perkembangan mereka.
Dengan demikian, kolaborasi yang solid antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, sekolah, dan orang tua adalah kunci untuk menjaga relevansi dan daya tarik Pramuka di era Kurikulum Merdeka ini.
Melalui upaya bersama ini, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai dan keterampilan yang diajarkan dalam kegiatan Pramuka tetap relevan. Serta dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan holistik siswa-siswa Indonesia. Dengan adanya dukungan dan komitmen dari semua pihak terkait, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pertumbuhan dan pembentukan karakter generasi muda, sehingga mereka siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan.