Jelaskan Jenis Sosialisasi yang Ketika Tidak Dilaksanakan Maksimal, Maka Bisa Memicu Terjadinya Fenomena
Kotaku.ID – Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang jawaban jelaskan jenis sosialisasi yang ketika tidak dilaksanakan maksimal, maka bisa memicu terjadinya fenomena kekerasan yang dilakukan remaja di Indonesia.
Harus diakui, saat ini di Indonesia sangat rentan terhadap fenomena kekerasan. Bahkan banyak fenomena kekerasan yang terjadi. Tentunya dampak dari kekerasan tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga meresahkan orang lain dan membuat masyarakat takut sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nah,salah satu cara untuk mencegah hal ini adalah dengan melakukan kegiatan sosialisasi di kalangan remaja. Sosialisasi tersebut bisa berupa bentuk penyuluhan tentang peristiwa yang dirasakan masyarakat akibat dari kekerasan. Tujuan dari sosialisasi sendiri adalah membentuk individu agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki tanggung jawab mandiri dan disiplin. Oleh karenanya sosialisasi memiliki peranan yang penting dalam kasus fenomena kekerasan pada remaja.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas apa saja jenis-jenis sosialisasi dan bagaimana cara menjalankannya agar maksimal. Sehingga bisa menekan angka fenomena kekerasan yang dilakukan remaja Indonesia. Berikut inilah jawaban jenis sosialisasi yang ketika tidak dilaksanakan maksimal, maka bisa memicu terjadinya fenomena kekerasan yang dilakukan remaja di Indonesia.
Pembahasan dan Penjelasan
Soal : Jelaskan jenis sosialisasi yang ketika tidak dilaksanakan maksimal, maka bisa memicu terjadinya fenomena kekerasan yang dilakukan remaja di Indonesia.
Jawaban : sosialisasi merupakan proses pembelajaran agar seorang individu mengenal norma, nilai dan tatacara yang berlaku di masyarakat. Sosialisasi sangatlah penting bagi setiap individu, jika sosialisasi tidak dilaksanakan dengan baik maka dampaknya bisa terjadi fenomena kekerasan yang dilakukan oleh remaja. Ada beberapa jenis sosialisasi yang penting dilakukan, yakni:
A. Sosialisasi Keluarga
Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dan utama dalam kehidupan seorang individu. Sosialisasi dalam keluarga harus dipastikan berjalan dengan baik dan maksimal. Karena jika sosialisasi keluarga tidak dilaksanakan dengan baik contohnya saja kurang kasih sayang, stimulus, kurang perhatian dan pengawasan dari orangtua. Maka seorang anak yang tumbuh di lingkungan tersebut bisa mengalami kesulitan dalam mengontrol emosi dan perilakunya. Inilah yang memicu munculnya kekerasan pada remaja di Indonesia.
Sesibuk apapun orang tua, tidak boleh membiarkan atau mengabaikan tumbuh kembang anak. Seorang anak tidak hanya harus dipenuhi gizi, diberi tempat tinggal layak dan disekolahkan saja namun juga ada keutuhan immateril yang harus ada, yakni perhatian, kasih sayang dan komunikasi yang baik dengan anggota keluarga lain.
2. Sosialisasi Sekolah
Selanjutnya, setelah sosialisasi dalam keluarga maka setiap individu mendapatkan sosialisasi di lingkungan pendidikan formal atau sekolah. Sekolah memiliki peran yang tidak kalah penting dalam sosialisasi remaja. Oleh karenanya pendidikan dalam sekolahan harus berkualitas sehingga terciptanya lingkungan yang aman, pendekatan yang tepat dan juga memahami psikologi remaja. Sehingga sangat mudah mengatasi dan mencegah terjadinya frustasi dalam remaja dan tahu bagaimana solusi menyelesaikan masalah.
Emosi dan psikologis peserta didik haruslah memiliki wadah sehingga bisa diatur sesuai dengan yang semestinya. Jika emosi dan psikologi itu didiamkan saja tanpa ada arahan maka akan hilang kendali dan menyebabkan dampak yang beraneka macam salah satunya kekerasan pada remaja.
3. Sosialisasi Teman Sebaya
Nah, tidak banyak yang paham bahwa ternyata teman sebaya memiliki pengaruh yang penting pula dalam sosialisasi remaja. Seorang anak yang memiliki lingkungan pergaulan dengan teman-teman yang berpotensi melakukan perilaku kekerasan, maka sangat tinggi kemungkinannya untuk terpengaruh dan ikut terlibat dalam kekerasan.
Dalam fase remaja, seorang remaja sangat penting memiliki teman sebaya yang positif dan mendukung sehingga dirinya merasa tidak terisolasi, memiliki wadah mengekspresikan diri dan jauh dari perilaku kekerasan.
4. Sosialisasi Media Massa
Media massa ternyata juga memiliki peran sendiri dalam sosialisasi individu. Media massa yang dimaksud seperti internet, televisi, dan juga media sosial berpengaruh dalam pengembangan individu. Jika media memberikan kontena yang mengedukasi maka remaja yang melihatnya akan meniru dan menjadikannya pegangan dalam segi yang positif.
Sebaliknya, media massa yang mengeluarkan konten kekerasan maka bisa membuat remaja terpengaruh dan menggambarkan hal yang serupa dalam kehidupan ini. Oleh karenanya memastikan lingkungan yang aman dan baik untuk tumbuh kembang remaja sangatlah penting.
Itulah beberapa jawaban dari Jelaskan Jenis Sosialisasi yang Ketika Tidak Dilaksanakan Maksimal, Maka Bisa Memicu Terjadinya Fenomena serta ada beberapa jenis sosialisasi dalam fenomena kekerasan pada remaja.