Tipe Guru yang Kurang Disukai Siswa di Sekolah

Daftar isi:
KOTAKU.ID – Menjadi guru yang disukai semua siswa tentunya menjadi impian semua guru. Sayangnya seorang guru tidak mungkin disukai semua siswa karena guru juga manusia biasa yang memiliki kekurangan. Namun anda bisa menjadi guru yang disukai mayoritas siswa dengan menghindari beberapa Tipe Guru yang Kurang Disukai di sekolah berikut ini.
Menjadi guru adalah profesi yang sangat berhubungan dengan orang lain, baik murid, wali murid, teman sejawat dan stakeholder lainnya. Untuk menjadi hubungan yang baik dengan semua lini ini dibutuhkan sifat yang humble dan mudah beradaptasi. Sayangnya tidak semua guru bisa memiliki sifat tersebut.
Guru yang baik dan bisa membuat murid nyaman tentunya akan disukai banyak muridnya, bahkan mereka bisa menganggap guru tersebut sebagai sahabatnya. Namun ada pula guru yang kurang disukai siswa, seperti apa?
Tipe Guru Yang Kurang Disukai Siswa
Berikut ini seorang guru perlu memahami tipe-tipe guru yang kurang disukai siswa, sehingga bisa introspeksi diri dan menghindari sifat berikut ini:
1. Otoriter
Tipe guru yang kurang disukai siswa adalah guru yang otoriter. Bagaimana otoriter yang dimaksud? Adalah guru yang sering menggunakan kekuatan dan intimidasi dalam mengajar. Biasanya guru seperti ini memberikan perintah tanpa memberikan penjelasan yang jelas.
Jika terdapat siswa yang tidak mengikuti instruksinya maka guru tersebut akan memarahi siswa tersebut. Guru otoriter tentunya akan membuat siswa tidak nyaman dan takut sehingga pembelajaran pun tidak bisa efektif karena siswa mereka tertekan. Siswa akan merasa kreativitasnya tidak bisa dituangkan dan motivasi belajarnya menurun.
2. Membosankan
Dalam menjalankan pembelajaran dikelas dibutuhkan kemampuan khusus sehingga suasana kelas hidup dan tidak membosankan. Ini semua agar tujuan pembelajaran bisa tercapai sesuai dengan rencana. Sayangnya, banyak guru yang tidak mau upgrade skill dan cenderung membosankan di kelas.
Contoh guru yang membosankan misalnya hanya membaca dan memberikan penjelasan yang monoton saja, tidak ada interaksi atau diskusi dengan siswa yang menarik. Cara pembelajaran seperti ini tidak akan menarik perhatian siswa sehingga siswa merasa bosan dan kurang bersemangat dalam menyambut pembelajaran guru tersebut.
3. Tidak Peduli
Guru adalah orangtua kedua siswa di sekolahan. Seperti kebanyakan anak, sisa membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Sayangnya, ada beberapa guru yang cenderung tidak peduli dan tidak memperhatikan siswanya, mereka bahkan tidak ingin tahu masalah apa yang dihadapi siswanya.
Padahal perhatian dan dukungan yang cukup sangat berarti bagi siswa. Sehingga siswa merasa ada orang yang mengayominya dan lepas dari kecemasan. Inilah yang mendorong mereka belajar lebih baik dan semangat mendengarkan penjelasan dari guru dikelas.
4. Terlalu Santai
Guru santai mungkin membuat siswa tidak tegang dan bisa mengikuti pembelajaran dengan baik karena tidak tertekan. Namun bagaimana jika guru terlalu santai? Ternyata guru yang terlalu santai bisa berdampak buruk bagi kebiasaan siswa dan kurang disukai siswa.
Guru yang terlalu santai cenderung kurang memberikan keteladanan disiplin dan tidak memiliki batasan dikelas. Inilah yang membuats siwa tidak diharagai dan tidak nyaman, siswa pun cenderung meremehkan guru tersebut dan bisa menghambat pembelajaran di kelas.
5. Tidak Menguasai Materi
Guru yang memberikan penjelasan kepada siswanya, tentunya diharapkan lebih menguasai materi pelajaran dibandingkan siswanya. Oleh karenanya sebelum masuk kelas, guru diwajibkan mempersiapkan beberapa dokumen seperti modul ajar agar ketika masuk sudah memiliki gambaran apa yang akan dijelaskan dan bagaimana model pembelajaran dilakukan.
Sayangnya, masih ada saja guru yang kurang persiapan sebelum masuk kelas sehingga terlihat kurang menguasai materi pembelajaran. Hasilnya? Siswa menjadi kebingungan dengan penjelasan yang diberikan. Karen siswa sulit memahami pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dan siswa tidak menyukai guru seperti ini.
6. Suka Berkata Kasar
Menurut bahasa jawa, guru berasal dari kata digugu lan ditiru atau artinya menjadi panutan bagi siswa. Apapun yang dilakukan guru tentunya menjadi perhatian siswanya dan dicontoh siswanya. Baik perkataan maupun perbuatan yang dilakukan.
Jika guru masih sering berkata kasar, bernada tinggi dan juga berbicara penuh dengan tanaman atau bahasa yang kasar tentunya akan menjadi perhatian siswa. Di Sekolah siswa dilarang berkata kasar namun mengapa guru yang seharusnya memberikan contoh suka berkata kasar?
Tipe guru seperti ini tidak hanya kurang disenangi siswa namun juga akan sulit dekat dengan siswa karena mereka menganggap remeh gurunya.
7. Suka Menghukum Dengan Semena-Mena
Guru memang memiliki hak menghukum siswa jika siswa melanggar aturan. Namun hukuman yang diberikan tentunya sesuai SOP jadi tidak sesuka hati guru bahkan menghukum diluar batas wajar.
Guru yang baik dan banyak disukai siswa adalah guru yang memperhatikan efek dari hukuman yang diberikan. Ketika menghukum siswa, guru haruslah didasari dengan sikap kasih sayang dan demi kebaikan siswa. Jauhi hukuman yang bersifat negatif maupun yang mengandung unsur bullying.
8. Guru Yang Suka Membanding-Bandingkan
Ketika guru sering membanding-bandingkan siswa akan membuat siswa merasa diremehkan. Siswa tidak menyukai guru seperti ini, oleh karenanya sadari bahwa setiap siswa memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, setiap siswa unik dan tidak pantas di banding-bandingkan.
9. Tidak Memberikan Contoh Yang Baik
Terakhir, karakter guru yang tidak disukai siswa adalah guru yang sering menunjukkan sikap kurang baik namun menuntut siswanya berlaku baik. Misalnya saja guru yang sering berkata jorok, guru killer dan guru terlambat. Semua sifat ini tidak memberikan contoh yang baik bagi muridnya.
Itulah beberapa sifat guru yang kurang disukai siswa dan harus dihindari. Jadilah guru yang baik dan memiliki inisiatif untuk mendekati siswa.
Disclaimer : “Jangan lewatkan informasi terbaru seputar dunia pendidikan dan informasi CPNS dan PPPK dengan bergabung di channel telegram kami. Klik LINK BERIKUT dan pilih join”