Kotaku
Beranda Pendidikan Peran Ibu dan Bapak dalam Proses Belajar: Support System Nomor Satu di Rumah

Peran Ibu dan Bapak dalam Proses Belajar: Support System Nomor Satu di Rumah

Belajar bukan cuma soal duduk di kelas, mengerjakan PR, atau mengejar nilai bagus di rapor. Proses belajar sebenarnya dimulai jauh sebelum anak mengenal sekolah, dan rumah adalah ruang kelas pertamanya. Di sinilah peran ibu dan bapak menjadi fondasi penting yang sering kali menentukan bagaimana anak memandang belajar sepanjang hidupnya. Tanpa disadari, sikap, kebiasaan, dan cara orang tua berinteraksi sehari-hari membentuk pola pikir anak terhadap ilmu pengetahuan, usaha, dan kegagalan.

Ibu sering kali menjadi figur yang paling dekat secara emosional dengan anak. Kehadiran ibu dalam proses belajar tidak selalu berbentuk mengajari materi pelajaran, tetapi lebih kepada pendampingan yang penuh empati. Saat anak merasa kesulitan memahami pelajaran atau kecewa dengan hasil yang didapat, ibu biasanya hadir sebagai tempat bercerita dan menenangkan. Dukungan emosional ini membuat anak merasa aman untuk mencoba, berani bertanya, dan tidak takut salah. Rasa aman tersebut sangat penting karena anak yang merasa diterima cenderung lebih percaya diri dan terbuka terhadap proses belajar.

Selain dukungan emosional, ibu juga berperan besar dalam membangun rutinitas belajar. Dari mengingatkan waktu belajar, menemani membaca, hingga menciptakan suasana rumah yang kondusif, peran ini terlihat sederhana namun berdampak besar. Kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten akan membentuk disiplin dan tanggung jawab pada diri anak. Anak belajar bahwa belajar bukan paksaan, melainkan bagian dari keseharian yang wajar dan penting.

Di sisi lain, peran bapak dalam proses belajar tidak kalah penting. Bapak sering kali menjadi figur teladan dalam hal kedisiplinan, ketekunan, dan cara menghadapi tantangan. Ketika anak melihat bapaknya bekerja keras, membaca, atau menyelesaikan masalah dengan tenang, secara tidak langsung anak belajar tentang nilai usaha dan komitmen. Kehadiran bapak dalam diskusi ringan tentang pelajaran atau kehidupan sehari-hari juga membantu anak melihat bahwa belajar tidak terbatas pada buku, tetapi juga pada pengalaman dan logika berpikir.

Bapak juga berperan dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian anak. Dorongan untuk mencoba sendiri, mengambil keputusan, dan bertanggung jawab atas pilihannya adalah bagian dari proses belajar yang sering diperkuat oleh sosok bapak. Dengan pendekatan yang tepat, anak akan belajar bahwa gagal bukan akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses untuk menjadi lebih baik. Nilai ini sangat penting agar anak tidak mudah menyerah saat menghadapi kesulitan akademik maupun nonakademik.

Yang paling ideal adalah ketika ibu dan bapak berjalan beriringan sebagai satu tim. Anak akan merasa lebih kuat secara mental ketika melihat kedua orang tuanya saling mendukung dan memiliki tujuan yang sama dalam mendampingi proses belajarnya. Konsistensi antara ibu dan bapak dalam menerapkan aturan, memberi motivasi, serta menghargai usaha anak akan menciptakan lingkungan belajar yang sehat. Anak pun tidak bingung dengan standar yang berbeda dan merasa lebih dihargai sebagai individu yang sedang berkembang.

Di era sekarang, tantangan belajar semakin kompleks. Distraksi digital, tekanan sosial, dan tuntutan akademik yang tinggi membuat peran orang tua semakin krusial. Ibu dan bapak dituntut untuk lebih adaptif, mau mendengar, dan terbuka terhadap perubahan. Mendampingi anak belajar bukan berarti mengontrol secara berlebihan, melainkan menjadi partner yang siap membantu saat dibutuhkan dan memberi ruang untuk tumbuh mandiri.

Pada akhirnya, peran ibu dan bapak dalam proses belajar bukan soal siapa yang paling dominan, melainkan bagaimana keduanya saling melengkapi. Ketika anak tumbuh di lingkungan yang penuh dukungan, pengertian, dan teladan positif, belajar tidak lagi terasa sebagai beban. Proses belajar berubah menjadi perjalanan yang menyenangkan dan bermakna. Dari rumah yang hangat dan penuh perhatian, anak akan melangkah lebih percaya diri menghadapi dunia, membawa nilai-nilai yang ditanamkan oleh ibu dan bapaknya sejak awal.

Gabung ke Channel Whatsapp Untuk Informasi Sekolah dan Tunjangan Guru

GABUNG
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan