Kotaku
Beranda Lainnya Model Pembelajaran Kooperatif: Tujuan, Sintaks, dan Jenis-jenisnya

Model Pembelajaran Kooperatif: Tujuan, Sintaks, dan Jenis-jenisnya

image 80

Memilih model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Menghadapi keberagaman di kelas dengan kemampuan siswa yang berbeda-beda adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi guru. Penerapan model pembelajaran kooperatif menjadi jawaban akan tantang tersebut.

Model pembelajaran kooperatif akan mengajarkan siswa untuk dapat bekerja sama dan melakukan kolaboratif, yang dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

Lalu bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar? Untuk mengetahui informasi tersebut guru harus mempelajari tujuan, sintaks, dan jenis-jenis model pembelajaran kooperatif, yang dapat dipelajari dari ulasan berikut ini.

Apa Itu Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah pendekatan pembelajaran dimana yang menekankan pada kerjasama dan kegiatan kolaboratif siswa. Manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan bantuan orang lain.

Namun, apakah setiap orang dapat bekerjasama dengan orang lain? Tidak semua orang dapat melakukan kegiatan kolaboratif, hal ini juga dipengaruhi oleh keberagaman yang ada pada setiap orang. Begitu pula dengan kondisi di kelas, bahwa setiap siswa memiliki keanekaragaman yang berbeda,

Pada model pembelajaran kooperatif ini, siswa akan belajar untuk saling bekerjasama sama dengan teman sebaya yang memiliki perbedaan dna eknagaraman masing-masing. Siswa akan membentuk kelompok kecil dan saling berkolaborasi.

Seperti yang dijelaskan oleh Warsono dan Hariyono bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melibatkan sejumlah kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama serta belajar bersama menggunakan cara-cara yang efektif. 

Sedangkan menurut David dan Roger Johnson model pembelajaran kooperatif merupakan sebuah strategi pembelajaran dimana siswa terdiri dari bentuk sekelompok kecil, yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, kemudian saling berbagi melakukan aktivitas belajar.

Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Penerapan model pembelajaran kooperatif memuat tujuan baik bagi guru maupun siswa. Beberapa tujuan dari model pembelajaran ini adalah sebagai berikut.

  1. Menjadikan teman sebaya sebagai salah satu sumber belajar, dengan saling bekerjasama siswa akan saling bertukar informasi dan berdiskusi.
  2. Meningkatkan hasil belajar siswa, penerapan model pembelajaran kooperatif siswa akan lebih aktif dan mengembangkan cara berpikir kreatif yang aman akan meningkatkan pemahaman terhadap topik yang dibahas.
  3. Latihan untuk menerapkan sikap saling menghargai dalam kegiatan kerjasama, kemampuan sosial yang perlu dimiliki siswa adalah cara kerjasama dengan orang lain, dalam bekerjasama siswa harus dapat menghargai orang lain meskipun berbeda pendapat.
  4. Menjalin interaksi yang baik antara siswa dan siswa dengan guru, kegiatan diskusi dan berkelompok akan membuat hubungan siswa dengan teman dan guru menjadi lebih dekat.
  5. Meningkatkan keterampilan sosial, sebagai makhluk sosial maka siswa harus dapat memiliki keterampilan sosial yang baik dan dapat dilatih dalam kegiatan berkelompok.
  6. Meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran, siswa harus dapat mencari jawaban atau sebuah masalah dengan cara mereka sendiri sehingga mereka akan aktif untuk diskusi dan mencari informasi.

Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif

Penerapan pembelajaran kooperatif meningkatkan kemampuan siswa untuk saling bekerjasama dan berkolaborasi dengan teman sebayanya. Dengan cooperative learning siswa akan belajar menghargai perbedaan dan keragaman teman-teman nya.

Untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif diperlukan sintak dan fase proses pembelajaran. Menurut Arends (2008) terdapat enam langkah penerapan model pembelajaran kooperatif berikut ini.

  • Guru memberikan penjelasan saat pelajaran dimulai, menjelaskan tujuan pelajaran dan memberikan motivasi bagi siswa.
  • Guru memberikan presentasi mengenai informasi materi pembelajaran yang akan dilakukan hari itu
  • Guru mengorganisasikan siswa untuk membuat kelompok
  • Guru memberikan tugas pada setiap kelompok, dan mengarahkan siswa untuk saling bekerjasama menyelesaikan tugas yang diberikan
  • Siswa mempresentasikan hasil dari tugas yang telah selesai, guru memberikan pertanyaan atau melemparkan pertanyaan kepada kelompok lain untuk bertanya
  • Guru memberikan apresiasi atas usaha kelompok atau individu dalam menyelesaikan tugas

Metode model pembelajaran kooperatif

Proses pembelajaran yang menggunakan model kooperatif dapat diterapkan menggunakan metode belajar yang sesuai dan mendukung agar penerapannya lebih efektif. Guru dapat memilih metode yang sesuai dengan materi pelajaran dan model pembelajaran kooperatif yang digunakan di kelas.

Berikut ini contoh-contoh metode belajar untuk penerapan model pembelajaran kooperatif.

Metode Think Pair Share (TPS)

Penggunaan metode TPS ini adalah membuat siswa untuk berpikir kritis karena guru memberikan sebuah masalah dan siswa berusaha untuk menyelesaikan permasalah tersebut.

Penerapan model kooperatif dalam metode ini adalah saat penyelesaian masalah dilakukan secara berdiskusi dengan kelompok, jadi siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok.

Groups investigations (GI)

Metode belajar menggunakan GI adalah membagi siswa menjadi kelompok, kemudian setiap kelompok diberikan tema dan topik materi pelajaran sesuai minat mereka. Kemudian tema dan topik tersebut di investigasi dan dicari informasinya bersama-sama anggota kelompok.

Kemudian siswa akan mempresentasikan hasil investigasinya kepada kelompok lain. Hal ini lah yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif dimana siswa akan bekerjasama dengan teman sebaya nya untuk menyelesaikan sebuah tugas dari guru.

Number Head Together (NHT)

Penerapan model pembelajaran kooperatif menggunakan metode NHT adalah siswa dibagi menjadi kelompok belajar sesuai dengan tugas. Setiap kelompok harus memastikan semua anggotanya memahami dan menguasai materi atau tugasnya masing-masing, kemudian akan dilakukan pengujian terhadap setiap anggota kelompok.

Team Game Tournament (TGT)

Metode TGT adalah salah satu metode belajar yang membuat kelas menyenangkan karena dilakukan dengan sebuah permainan. Siswa akan dibagi ke beberapa kelompok kemudian dibagikan kartu berisi soal yang harus diselesaikan.

Kemudian setiap siswa masing-masing kelompok akan dipanggil dan berlomba dengan siswa kelompok lain untuk menyelesaikan sebuah soal yang diberikan guru. Mereka akan berlomba untuk menyelesaikan soal-soal untuk mendapatkan poin.

Demikian pengertian, tujuan, sintak, dna metode belajar pada model pembelajaran kooperatif, yang dapat diterapkan oleh guru.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan