Metode Pembelajaran Kontekstual, Pengertian, Konsep dan Karakteristiknya!
![pexels photo 5212345](https://www.kotaku.id/wp-content/uploads/2023/09/pexels-photo-5212345.jpeg)
Daftar isi:
Kotaku.id – Model pembelajaran kontekstual merupakan salah satu upaya pengembangan model model pembelajaran yang terdahulu. Pembelajaran kontekstual adalah proses belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan keadaan situasi di dunia nyata para siswa. Dalam hal ini, para siswa belajar untuk menerapkan berbagai materi yang mereka dapatkan di bangku pendidikan dengan kehidupan sehari hari mereka.
Dalam proses mengajar, tujuan utama seorang guru adalah membuat para siswa mampu memahami dan menangkap berbagai materi yang mereka terima. Memahami dalam hal ini, mengandung arti para siswa mampu mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri. Dengan menghubungkan antara apa yang siswa pelajari dan bagaimana pengetahuan itu akan mereka gunakan nantinya.
Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual
Pengertian dari model pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning adalah proses pembelajaran yang holistik yang membantu para siswa memahami materi pelajaran. Seperti pelajaran matematika, fisika dan biologi yang bisa mereka terapkan dalam kehidupan mereka sehari hari. Berbagai materi pelajaran ini juga sangat berguna pada kehidupan mereka kelak di masa datang.
Seperti pelajaran matematika yang bisa membantu mereka untuk menjadi seorang pelaku bisnis yang andal. Pelajaran biologi yang akan bisa membantu mereka ketika menjadi seorang dokter. Ataupun pelajaran fisika dan kimia yang akan sangat berguna ketika para siswa menjadi seorang saintist ataupun seorang ilmuwan kelak di masa depan mereka. Dengan demikian, hasil pembelajaran diharapkan akan lebih bermakna dan bermanfaat.
1. Konsep Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang perlu dianjurkan, terutama dalam penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Pembelajaran ini sangat membantu para guru dalam mengaitkan antara materi pelajaran yang diajarkan di sekolah dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari para siswa. Dan dalam hal ini melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif.
Antara lain ada konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning commonity), permodelan (modelling), refleksi (reflection), dan penelitian sebenarnya. Kegiatan ini bukan hanya sebatas pengajaran para guru ke siswa, namun berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalaminya. Dalam hal ini para guru lebih mementingkan strategi daripada hasilnya.
Para guru akan berhasil, jika para siswa sudah mengerti apa arti belajar, apa manfaatnya belajar dan bagaimana cara mencapainya. Sehingga para siswa mampu beranggapan bahwa mereka sadar membutuhkan pelajaran tersebut untuk bekal mereka di masa depan. Model pembelajaran ini mampu merangsang otak untuk menyusun pola pola yang mampu mewujudkan makna.
Berbekal pembelajaran ini, diharapkan para siswa mampu memecahkan masalah yang bersifat simulatif maupun nyata, baik secara individu dan bersama sama. Dengan menerapkan berbagai bekal pelajaran akademik yang telah mereka dapat dari bangku sekolah.
2. Karakteristiknya
Adapun karakteristik dari model pembelajaran kontekstual ini sendiri terdiri dari beberapa item, antara lain berikut ini.
- Melaksanakan komunikasi yang komunikatif, sehingga siswa mampu berposisi sebagai orang yang aktif, belajar secara individu maupun secara berkelompok.
- Melakukan aktivitas yang signifikan dengan mengaitkan kegiatan belajar di sekolah dan menerapkannya dalam kehidupan nyata mereka. Baik itu sebagai pelaku bisnis maupun sebagai anggota masyarakat.
- Mampu belajar dengan pengaturan sendiri, di mana siswa melakukan kegiatan yang signifikan. Ada tujuannya, ada urusannya dengan orang lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan dan mampu menghasilkan secara nyata.
- Bekerja sama, guru dan siswa akan saling bekerja sama berkolaborasi secara efektif dalam kelompok. Guru juga mampu membantu siswa untuk memahami tentang bagaimana cara mempengaruhi dan berkomunikasi.
- Berpikir kritis dan kreatif, yang mana siswa bisa berpikir lebih tinggi, kritis dan kreatif dalam menganalisis, membuat sintetis dan memecahkan masalah. Selain itu, juga dapat membuat keputusan serta menggunakan logika dan bukti bukti.
- Mengasuh dan memelihara pribadi siswa dengan mengetahui, memberi perhatian, memotivasi, dan memperkuat kepribadian para siswa.
- Mencapai standar yang tinggi dengan dukungan dan petunjuk para guru untuk bisa mencapainya.
- Dengan penilaian autentik, sehingga para siswa bisa mempergunakan pengetahuan akademiknya dalam kehidupan nyata.
Demikian tadi pengertian, konsep dan berbagai karakteristik dari model pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran yang sangat perlu dikembangkan dalam kurikulum pendidikan.