Kotaku
Beranda Pendidikan Apa Pemahaman Anda dari Video Prinsip Dilema Etika Tersebut? Adakah Sesuatu yang Tidak Terduga atau Adakah

Apa Pemahaman Anda dari Video Prinsip Dilema Etika Tersebut? Adakah Sesuatu yang Tidak Terduga atau Adakah

ivan aleksic PDRFeeDniCk unsplash
ivan aleksic PDRFeeDniCk unsplash

Kotaku.IDJika terdapat pertanyaan apa pemahaman anda dari video prinsip dilema etika tersebut? adakah sesuatu yang tidak terduga, atau adakah pertanyaan lanjutan yang masih ingin Anda pelajari selanjutnya pada sesi pendampingan fasilitator dan mentor? Mengutip dari Etika Pendidikan halaman 45 terdapat kalimat “Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral.” (Rukiyanti, L. Andriyani, Haryatmoko). Nah berikut ini penjabarannya.

Pada Modul 3.1.a.4 tentang Eksplorasi Konsep Nilai-Nilai Kebajikan Universar terdapat pertanyaan berupa “Jika terdapat pertanyaan apa pemahaman anda dari video prinsip dilema etika tersebut? adakah sesuatu yang tidak terduga, atau adakah pertanyaan lanjutan yang masih ingin Anda pelajari selanjutnya pada sesi pendampingan fasilitator dan mentor?.”

Tujuan Materi

Soal ini muncul setelah calon guru penggerak diminta menyaksikan video tentang prinsip dilema etika sebagai salah satu materi yang wajib dikuasai. Tujuan dari pembelajaran khusus ini antara lain adalah:

  • CGP dapat mengidentifikasi dan memahami prinsip-prinsip etika yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dalam lingkungan pribadi maupun kerjanya.
  • CGP dapat mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang disepakati dan diyakini dalam proses pengambilan keputusan dilema etika.
  • CGP bersikap reflektif, kritis, dan terbuka dalam menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dilema etika.

Spoiler Video Materi

Apa Pemahaman Anda dari Video Prinsip Dilema Etika Tersebut? Adakah Sesuatu yang Tidak Terduga atau Adakah

Etika bersifat relatif dan tergantung pada kondisi dan situasi karena tidak ada aturan baku yang mengatur tentang hal ini. Tentunya ada prinsip lain yang digunakan namun paling sering digunakan adalah 3 prinsip berikut ini. Ketiga prinsip ini sangatlah membantu dalam menghadapi pilihan yang sulit dan penuh tantangan (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut adalah:

  • Dalam video 1: Juri dalam memutuskan perkara tersebut dapat menggunakan prinsip Rule Based Thinking, karena sudah merupakan tugas juri untuk menjunjung tinggi nilai nilai prinsip dengan memberikan jawaban yang adil bagi kasus kapten kapal tersebut
  • Dalam video 2: Ani dapat menggunakan prinsip Care Based Thinking, karena Rasa peduli dan empati kepada sesamanya yang membutuhkan pertolongan. Berharap jika pada suatu saat dia berada pada posisi yang sama maka akan mendapatkan pertolongan juga seperti anak kecil tersebut.
  • Video 3: Penjelasan yang begitu singkat padat tentang prinsip pengambilan keputusan ( end based thinking). Yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara kita memilih salah satu prinsip yang terbaik ketika mendapatkan situasi dimana kita harus mengambil keputusan secara cepat dan tepat?

Contoh Studi Kasus

Apa Pemahaman Anda dari Video Prinsip Dilema Etika Tersebut? Adakah Sesuatu yang Tidak Terduga atau Adakah

Ibu Tati adalah guru kelas V yang merupakan rekan kerja Anda, yang mana sama-sama mengajar kelas V yang kelasnya paralel. Ruangan kelas ibu Tati pun persis di sebelah ruangan kelas Anda. Ibu Tati terkenal sangat disiplin dan cenderung ‘galak’.

Pada sisi lain, ibu Tati juga pekerja keras dan murid-muridnya pun selalu mendapatkan nilai-nilai yang sangat baik. Sebagian murid-murid sangat takut kepada ibu Tati, dan sebagian lain bisa menyesuaikan diri. Kepala Sekolah Anda dan orang tua murid juga sangat menghargai ibu Tati.

Suatu hari, Anda mendengar tangisan seorang murid dan pergi keluar untuk melihat asal suara tangisan tersebut. Anda melihat seorang murid perempuan, kelas V sedang berlutut di atas bebatuan sekolah yang sangat panas hari itu, menghadap di depan pintu kelas ibu Tati.

Anda melihat ibu Tati tampak tidak menghiraukan suara tangisan muridnya dan tetap mengajar seperti biasa, namun Anda bisa melihat bahwa beberapa murid di kelas ibu Tati mencoba untuk mencuri pandangan keluar kelas melihat temannya yang sedang menangis dan berlutut di terik matahari.

Apa yang harus Anda lakukan? Apakah guru lain dapat menginterupsi di mana saat itu ada guru lain yang memiliki wewenang atas kelas yang dipimpinnya? Dalam kondisi ini apa yang bisa Anda lakukan? Dapatkah Anda menginterupsi, mengapa, dan bagaimana?

Sumber : Tulisan Guru Paud

Soal

Apa pemahaman Anda dari video prinsip dilema etika tersebut, Adakah sesuatu yang tidak terduga, atau adakah pertanyaan lanjutan yang masih ingin Anda pelajari selanjutnya pada sesi pendampingan fasilitator dan mentor?

Jawaban

Ada tiga prinsip dalam proses pengembailan keputusan. Ketiga prinsip itu antara lain end based thinking, rule based thinking, dan care based thinking.

Penjelasan

Apa Pemahaman Anda dari Video Prinsip Dilema Etika Tersebut? Adakah Sesuatu yang Tidak Terduga atau Adakah

Sebelumnya sudah disinggung tentang prinsip dilema etika yang terdapat dalam video yang harus dipelajari calon Guru Penggerak. Ketika dihadapkan pada situasi yang mendesak namun harus diimbangi dengan pertimbangan yang matang, maka kita harus tau pradigma dilema etika dan prinsipnya.

Paradigma Dilema Etika

Dalam bekerja di satuan pendidikan, membuat kita mengerti dan paham bahwa ada momen ketika kita dihadapkan pada dilema etika. Ada banyak nilai kebajikan yang mendasari dilema etika namun bertentangan misalnya saja kasih sayang, cinta, keadilan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan perghargaan akan hidup.

Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

1. Individu Lawan Masyarakat (Individual vs Community)

Dalam paradigma ini terdapat pertentangan antara individu (yang berdiri sendiri) dengan kelompok yang lebih besar dimana individu tadi juga menjadi bagian didalamnya. Bisa juga dalam bentuk kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain atau kelompok minoritas melawan kelompok yang lebih besar.

Individu yang dimaksud tidak selalu berarti satu orang begitu pun dengan maksud kelompok tidak cenderung membahas tentang kelompok perkotaan yang jauh lebih besar. Namun bisa jadi mengacu pada sebuah sekolah, keluarga atau lainnya.

Dilema ini biasanya bermuara pada membuat pilihan antara yang benar untuk kelompok kecil apa yang benar untuk kelompok lainnya.

Contoh dalam kelas, guru akan dihadapkan ketika terdapat kelompok yang sudah selesai mengerjakan tugas dengan kelompok yang masih membutuhkan waktu untuk mengerjakan. Apa yang akan dilakukan seorang guru?

2. Rasa Keadilan Lawan Rasa Kasihan (Justice vs Mercy)

Pradigma satu ini membuat guru harus memilih antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Mengikuti aturan memang benar dilakukan namun terkadang ada momen dimana kita harus membuat pengecualian terhadap aturan tersebut untuk tindakan yang benar.

Pilihan yang berat adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang atau membuat pengecualian karena kemurahan hari disisi lainnya. Guru akan dihadapkan permasalahan untuk menuruti peraturan yang sudah dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan atau mengbengkokkan peraturan yang dibuat berdasarkan rasa kasihan.

3. Kebenaran Lawan Kesetiaan (Truth vs Loyalty)

Kebenaran dan kesetiaan sering kali menjadi nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Hal ini menuntut kita untuk berlaku jujur atau berlaku setia kepada orang lain. Apakah kita akan menyampaikan kejujuran informasi sesuai fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi atau komitmen yang sudah dibuat sebelumnya.

4. Jangka Pendek Lawan Jangka Panjang (Short Term vs Long Term)

Paradigma satu ini paling sering terjadi dan paling mudah diamati. Salah satu contohnya adalah memilih antara yang terlihat lebih baik untuk saat ini dan terlihat lebih baik di masa yang akan datang.

Paradigma satu ini bisa terjadi di level terkecil yakni dalam masalah sehari-hari dengan level yang lebih luas seperti issue dunia global atau masalah lingkungan. Contoh sederhananya anda lebih memilih menjaga pola maka dan berolahraga dari pada nongkrong di caffee bersama teman-teman. Berarti anda sudah memilih kesehatan diri jangka panjang.

3 Prinsip Proses Pengambilan Keputusan

Dalam video yang sebelumnya sudah di saksikan, terdapat 3 prinsip proses pengambilan keputusan. Prinsip tersebut antara lain adalah sebagai berikut ini:

1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

Merupakan pendekatan etika berfokus pada hasil akhir atau konsekuensi dari tindakan. Prinsip ini membuat anda harus mempertimbangkan tindakan mana yang akan menghasilkan kebaikan lebih besar untuk orang banyak. Atau bisa juga tindakan mana yang bisa memberikan manfaat paling besar untuk sebanyak mungkin orang yang ada.

2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

Pendekatan satu ini mempertimbangkan hasil akhir namun lebih berfokus pada ketaatan terhadap aturan atau prinsip moral. Dalam prinsip ini adalah dengan melakukan apa yang dianggap sebagai tugas atau kewajibannya tanpa memandang akibat. Biasanya yang akan menjadi pertanyaan adalah apakah tindakan ini sesuai dengan moral dan kewajiban yang berlaku atau tidak.

3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Pendekatan terakhir menekankan perhatian dan empati pada orang lain. Sehingga lebih berfokus mempertimbangkan hubungan dan perasaan dalam pengambilan keputusan etis. Dalam prinsip ini seseorang cenderung merenung bagaimana tindakan yang harus diambil karena akan berpengaruh pada perasaan atau kesejahteraan orang lain.

Itulah penjelasan tentang apa pemahaman anda dari video prinsip dilema etika tersebut? adakah sesuatu yang tidak terduga, atau adakah pertanyaan lanjutan yang masih ingin Anda pelajari selanjutnya pada sesi pendampingan fasilitator dan mentor. Harus dipahami dalam praktiknya sering kali situasi etika tidak mengizinkan penggunaannya hanya satu prinsip saja. Karena pengambilan keputusan lebih baik lebih mendalam dan kompleks sehingga membutuhkan pertimbangan yang cermat dan bahkan mungkin menggabungkan ketiga prinsip yang ada.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan