Kotaku
Beranda Bisnis Standard Costing: Pengertian dan Perbedaan dengan Actual Costing

Standard Costing: Pengertian dan Perbedaan dengan Actual Costing

Standard Costing Pengertian dan Perbedaan dengan Actual Costing 1

KotakuID Standard costing merupakan parameter yang biasanya di gunakan oleh suatu perusahaan untuk mengetahui jumlah biaya dalam proses produksi.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pengendalian dan mencegah terjadinya pemborosan. Sehingga, bisnis pun nantinya bisa meraih lebih banyak keuntungan.

Di dalam dunia manajemen bisnis, standard costing merupakan poin penting yang sangat bermanfaat bagi seorang manajer untuk mengelola anggaran perusahaan.

Nah, dalam ulasan kali ini akan membahas tentang pengertian dari standard costing, manfaat, dan perbedaannya dengan actual costing serta kekurangannya. Yuk simak hingga habis ya!

Baca Juga: Supervisor Gudang (Supervisor Warehouse): Pengertian, Tugas dan Tanggung Jawab

Apa Itu Standard Costing?

Standard Costing: Pengertian dan Perbedaan dengan Actual Costing

Standard costing merupakan istilah lain untuk menyebutkan biaya standar. Untuk lebih jelasnya, standard costing adalah sebuah tolok ukur biaya yang seharusnya digunakan oleh perusahaan dalam memproduksi suatu barang atau mendanai aktivitas tertentu.

Biaya tersebut akan di buat berdasarkan dengan berbagai asumsi, baik itu dari segi ekonomi, efisiensi, atau faktor-faktor lainnya.

Penentuan biaya standar pada umumnya di awal, tujuannya yaitu sebagai patokan dalam proses pengeluaran biaya aktual di kemudian hari.

Namun, jika biaya aktual ternyata tidak sesuai dengan biaya standar tersebut, maka jumlah yang dinilai benar adalah biaya standar. Khususnya, selama asumsi-asumsi dasarnya tidak mengalami perubahan.

Kemudian, sebelum penentuan biaya standar, manajer perusahaan wajib melakukan riset terlebih dahulu terkait dengan biaya operasional produksi.

Manfaat Standard Costing

Standard Costing: Pengertian dan Perbedaan dengan Actual Costing

Standard costing pada dasarnya berguna sebagai upaya pengendalian biaya. Hal ini akan sangat membantu manajer perusahaan dalam memperkirakan jumlah biaya dari sejumlah aktivitas dalam operasional perusahaan.

Dalam proses penentuannya juga tidak sembarangan. Biaya standar akan di hitung dengan asumsi-asumsi realistis. Hal ini sehingga mendorong perusahaan melaksanakan operasional seefektif mungkin.

Manfaat lainnya dari biaya standar yaitu untuk memberikan pedoman atau gambaran awal bagi para pegawai tentang total biaya yang seharusnya digunakan. Dengan perhitungan ini, manajer dalam mengetahui penyimpangan yang terjadi dari biaya aktualnya.

Hal ini tentu akan sangat membantu perusahaan mencegah pemborosan biaya sekaligus menciptakan kinerja bisnis yang efektif dan efisien.

Baca Juga: Staff Gudang (Warehouse Staff): Pengertian, Tugas dan Gajinya

Perbedaan Standard Costing dengan Actual Costing

Standard Costing Pengertian dan Perbedaan dengan Actual Costing 2

Lalu pertanyaannya, apa sih perbedaan standard costing dengan actual costing (biaya aktual)? Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, pengertian dari biaya standar yaitu suatu perkiraan awal mengenai biaya operasional perusahaan di kemudian hari yang akan digunakan sebagai tolok ukur.

Hal ini tentu sangat berbeda dengan actual costing atau biaya aktual yang merupakan perhitungan jumlah biaya sesungguhnya dari operasional.

Dalam maksud lain, actual costing merupakan biaya yang secara nyata telah terjadi dan diketahui di akhir periode setelah proses perhitungan.

Kekurangan Standard Costing

Standard Costing Pengertian dan Perbedaan dengan Actual Costing 3

Walaupun biaya standar adalah salah satu poin penting dalam perhitungan biaya produksi. Tapi, perlu Anda ketahui bahwa biaya ini mempunyai sejumlah kekurangan. Biaya standar pada dasarnya bersifat prediktif, yang mana akurasinya tidak bisa ditentukan secara tepat.

Meskipun perusahaan dengan jelas menggunakan salah satu jenis standar sesuai kebutuhan, akan tetapi tetap saja tidak ada jaminan pasti tentang keseluruhan perhitungan tersebut.

Di sisi lain, biaya standar cenderung bersifat kaku atau kurang fleksibel, bahkan dalam jangka pendek sekalipun. Hal ini tentu berisiko menimbulkan sejumlah permasalahan persediaan.

Kesimpulan

Demikian pembahasan tentang apa itu biaya standar dan hal-hal lainnya yang perlu Anda ketahui. Biaya standar tentu akan membantu perusahaan dalam memperkirakan biaya di masa depan, sehingga Anda pun bisa melakukan persiapan. Hal ini juga sekaligus akan membantu Anda dalam mengetahui penyimpangan yang terjadi dalam proses produksi.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan