Apa Yang Termasuk Dalam Miskonsepsi Asesmen Diagnostik?
Daftar isi:
KOTAKU.ID – Saat mempelajari terkait jenis-jenis asesmen, beberapa orang mungkin mempunyai pertanyaan di dalam benaknya terkait apa yang termasuk ke dalam miskonsepsi asesmen diagnostik.
Asesmen dibutuhkan dengan maksud dan tujuan untuk menilai sejauh mana kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada Kurikulum Merdeka, jenis asesmen yang digunakan pada umumnya adalah asesmen diagnostik, asesmen formatif, serta asesmen sumatif.
Mengenal Asesmen Diagnostik
Berdasarkan pada buku Asesmen Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka, Yusuf Baruta (2023:23), asesmen diagnostik merupakan suatu penilaian yang memiliki tujuan untuk melihat keterampilan, kekuatan, serta kelemahan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran bisa disesuaikan pada kondisi dan kebutuhan awal mereka.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi dua, diantaranya ada asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnostik kognitif. Dilansir dari buku Penyusunan Kurikulum Sekolah (KOS) di Sekolah Penggerak, Indrianto Setyo Basori, dkk (2022:70), kedua asesmen tersebut mempunyai tujuannya masing-masing, yakni sebagai berikut.
1. Tujuan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
- Melakukan identifikasi kondisi mental dan emosional peserta didik.
- Melakukan aktivitas selama pembelajaran di rumah.
- Melakukan identifikasi kondisi keluarga peserta didik.
2. Tujuan Asesmen Diagnostik Kognitif
- Mengetahui pencapaian kompetensi pada peserta didik.
- Mengatur pembelajaran sesuai pada tingkat kompetensi rata-rata peserta didik.
- Menyediakan kelas remedial maupun tambahan untuk peserta didik dengan kompetensi di bawah rata-rata.
Apa yang Termasuk Miskonsepsi Asesmen Diagnostik
Setelah Anda tahu terkait asesmen diagnostik, pertanyaan mengenai apa yang termasuk ke dalam miskonsepsi asesmen diagnostik mungkin saja terlintas di benak Anda sebagai pembaca. Berikut ini merupakan penjelasan beberapa miskonsepsi yang umum terjadi, diantaranya adalah:
- Dilakukan hanya untuk menilai kinerja akhir pada siswa atau peserta didik.
- Hanya dilakukan sesekali ketika diperlukan dan tidak perlu dilakukan dengan teratur.
- Tidak dilakukan dengan memakai pre test soal.
- Cukup fokusnya ada pada bagian kognitif peserta didik.
- Tidak membutuhkan persiapan seperti merencanakan instrumen yang valid dan reliabel.
- Tidak mempunyai kaitan dengan pembelajaran peserta didik.
Jawaban Soal Apa Yang Termasuk Dalam Miskonsepsi Asesmen Diagnostik?
Apa yang termasuk ke dalam miskonsepsi asesmen diagnostik? Nah, untuk dapat mengetahui jawaban dari soal tersebut, Anda bisa langsung simak pembahasan ulasan kali ini. Asesmen diagnostik merupakan suatu langkah awal yangn sangat krusial dalam proses pendidikan dan pelatihan.
Dengan melalui asesmen ini, pemahaman terkait kemampuan dan kebutuhan peserta didik bisa didapatkan secara mendalam. Tujuan utama dari adanya asesmen diagnostik adalah untuk melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan individu dalam bidang tertentu, sehingga strategi pembelajaran yang tepat bisa segera diterapkan. Nah, dibawah ini merupakan jawaban soal dari apa yang termasuk dalam miskonsepsi asesmen diagnostik
Soal Lengkap
Apa yang termasuk dalam miskonsepsi asesmen diagnostik
A. Asesmen diagnosis hanya dilakukan saat dibutuhkan
B. Asesmen diagnosis merupakan bagian dari apersepsi
C. Pre tes soal bukan bagian dari asesmen diagnosis
D. Asesmen diagnosis tak ada kaitannya dengan pembelajaran
Jawaban B. Asesmen diagnosis merupakan bagian dari apersepsi
Penjelasan
Asesmen diagnostik seringkali disalahpahami dalam konteks pendidikan. Adapun, salah satu miskonsepsi yang umum yaitu bahwa asesmen diagnosis merupakan bagian dari apersepsi. Kenyataannya, asesmen diagnosis mempunyai peran yang lebih luas dan penting dalam kegiatan pembelajaran.
Apersepsi merupakan langkah awal dalam pembelajaran yang memiliki tujuan untuk mengaitkan materi baru dengan pengetahuan maupun pengalaman sebelumnya yang telah dimiliki oleh siswa. Selain itu, asesmen diagnosis memiliki tujuan untuk melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan siswa sebelum memulai pembelajaran baru.
Dengan begitu, asesmen diagnosis dilaksanakan untuk dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada suatu materi sebelumnya dan untuk melakukan kesulitan yang mungkin dihadapi siswa. Adapun, informasi ini sangat penting bagi guru untuk dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan tepat sasaran. Asesmen diagnostik bukan hanya dilaksanakan saat diperlukan, melainkan adalah bagian integral dari proses pembelajaran dengan berkelanjutan.
Pre tes, yang sering dianggap bukan merupakan bagian dari asesmen diagnosis, sebenarnya adalah alat penting dalam asesmen ini karena dapat membantu mengukur pengetahuan awal siswa sebelum siswa mulai pelajaran baru. Sementara itu, asumsi bahwa asesmen diagnosis tak ada kaitannya dengan pembelajaran merupakan pernyataan salah.
Asesmen diagnosis ini faktanya berperan penting untuk dapat merancang proses pembelajaran yang sesuai pada kebutuhan individu siswa, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar secara keseluruhan. Dengan melakukan identifikasi kesulitan belajar di awal, guru mampu memberikan intervensi yang tepat waktu, sehingga siswa bisa mengatasi hambatan belajar sebelum berlanjut ke dalam materi yang lebih kompleks.
Di sisi lain, asesmen diagnostik adalah suatu langkah awal dalam kegiatan pengukuran yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar maupun tingkat pemahaman siswa pada materi tertentu. Oleh sebab itu, jawaban B adalah tepat dalam konteks miskonsepsi asesmen diagnostik.
Kesimpulan
Itulah ulasan terkait asesmen diagnostik dan apa yang termasuk ke dalam miskonsepsi asesmen diagnostik. Dengan memahami asesmen diagonistik seperti penjelasan di atas, maka akan lebih mudah bagi seseorang untuk dapat mengkategorikannya ke dalam jenis asesmen tersebut.
Demikian pembahasan mengenai Apa yang Termasuk Miskonsepsi Asesmen Diagnostik. Semoga ulasan diatas bermanfaat bagi Anda.
Gabung ke Channel Whatsapp Untuk Informasi Sekolah dan Tunjangan Guru
GABUNG





