2.1.a.8. Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pendidikan Guru Penggerak

Table of content:
Kotaku.ID – 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pendidikan Guru Penggerak berisikan kesimpulan mengenai apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal tersebut dilakukan didalam kelas. Apakah pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar agar optimal? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran Koneksi Antar Materi Modul 2.1 adalah Calon Guru Penggerak bisa membuat sintesa pemahaman dengan mengkoneksikan semua materi yang sudah dipelajari sebelumnya serta menjelaskan pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi serta bagaimana cara pengimplementasiannya.
Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan common sense guru yang berorientasi pada kebutuhan murid untuk melakukan pembelajaran yang memberikan keleluasaan murid dalam meningkatkan potensi yang dimiliki sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid tersebut.
Dengan kata lain, pembelajaran berdiferensiasai merupakan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan murid.
Alasan penggunaan pembelajaran berdiferensiasi adalah merumuskan kebutuhan belajar murid secara jelas dan tepat mulai dari diferensiasi konten, produk, proses dan juga lingkungan belajarnya. Sehingga tercipta suasana belajar yang lebih positif dan lebih kolaboratif.
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Ada beberapa startgei pembelajaran berdiferensiasi yang bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan dari murid itu sendiri. Strategi tersebut antara lain adalah:
1. Deferensiasi Konten
Pertama, ada pembelajaran berdeferensiasi konten yaitu pembelajaran berdasarkan materi yang diajarkan kepada murid sesuai degan kebutuhan dan kesiapan mereka. Hal ini bisa dilihat dari kesiapan baik secara konkret maupun secara abstrak kemudian melihat minat belajar murid dengan materi yang akan diberikan serta disesuaikan dengan gaya belajar setiap murid (audio, visual atau kinestetik).
2. Deferensiasi Proses
Selanjutnya adalah mengacu pada bagaimana murid memahami suatu materi yang diberikan. Pendidik bisa memberikan kegiatan atau scaffolding sesuai dengan kebutuhan murid dan agar bisa menarik perhatian dari murid itu sendiri.
3. Deferensiasi Produk
Deferensiasi yang dimaksud adalah terkait bukti atau yang merujuk pada materi yang sudah murid pahami. Hal ini juga bisa merujuk pada hasil setelah proses pembelajaran dilakukan, baik berupa hasil tes, presentasi atau diskusi dan juga diagram atau lainnya yang bisa mengukur pemahaman murid dari tujuan pembelajaran yang sudah dilakukan.
Pemetaan Kebutuhan Belajar Murid
Agar bisa menerapkan strategi pembelajaran ini, pendidik haruslah memetakan kebutuhan belajar murid. Kebutuhan belajar murid tersebut antara lain adalah:
1. Kesiapan Belajar
Pertama, buatlah pemetaan tentang kesiapan belajar dari siswa, bagaimana kapasitas setiap siswa mempelajari materi baru yang akan diberikan. Apakah lambat atau cepat menerima, konkret atau abstrak dan bisa belajar mandiri atau harus ada bantuan. Pahami pula minat murid, profil belajar murid (gaya belajar, kecerdasan serta latar belakang).
2. Minat Belajar
Minat adalah motivasi murid untuk bisa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dengan mencari kecocokan antara minat murid dengan tujuan pembelajaran maka bisa menjembatani atau mengkoneksikan pembelajaran sehingga muncullah motivasi yang bisa membuat murid tertarik dalam pembelajaran tersebut.
3. Profil Belajar
Terakhir adalah profil belajar yang merupakan pendekatan tentang belajar yang disukai murid, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti gaya pikir, kecerdasan, budaya, jenis kelamin, latar belakang atau lainnya.
Ada banyak gaya belajar yang bisa dilakukan untuk membantu tenaga pendidik mengidentifikasi gaya belajar murid yakni dengan gaya visual, audiotori, kinestetik, kecerdasan majemuk, visual ke spasial, musical bodily kinestetik dan logic matematic.
Koneksi Antar Materi Modul 2.1
Sebelum berbicara terlalu jauh tentang Koneksi Antar Materi Modul 2.1. Berikut ini ada beberapa pertanyaan pematik pada sesi ini, diantaranya:
- Apakah saya mengubah pemikiran saya sebagai akibat dari apa telah saya pelajari?
- Bagaimana perubahan pemikiran tersebut berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?
- Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini?
Selanjutnya setelah tahu Koneksi Antar Materi Modul 2.1, coba lakukanlah refeksi diri terkait pembelajaran yang selama ini sudah dilakukan. Kemudian coba merespon beberapa pertanyaan berikut ini:
- Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas.
- Jelaskan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.
- Tuangkan kesimpulan yang Anda buat tersebut dengan menggunakan cara atau media yang dapat Anda pilih sendiri. Anda dapat memilih menulis artikel, membuat infografik, vlogging (video blogging), dsb.
- Unggahlah hasil kerja Anda pada kegiatan ini.
- Jika Anda menulis artikel, salinlah artikel yang telah dibuat ke kolom Online text/Teks daring yang telah disediakan.
- Jika Anda membuat infografik, silakan unggah infografik di kolom File submission.
- Jika Anda membuat vlogging, silakan unggah rekaman vlogging ke google drive Anda, kemudian salinlah tautan rekaman Anda di google drive ke kolom Online text/Teks daring yang telah disediakan. Jangan lupa untuk memastikan bahwa tautan google drive Anda sudah diset Shared/Dibagikan.
Jawaban Koneksi Antar Materi Modul 2.1
Berikut ini merupakan sebuah referensi bagaimana jawaban dari tugas Koneksi Antar Materi Modul 2.1 yang sudah di jelaskan secara rinci, pahami dengan seksama.
1. Simpulan Mengenai Pembelajaran Berdeferensiasi
Pembelajaran berdeferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal atau common sanse yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid. Pembelajaran ini memperhatikan beberapa aspek seperti kesiapan belajar, minat dan juga profil belajar murid.
2. Alasan Pembelajaran Berdeferensiasi Memenuhi Kebutuhan Belajar
Ada beberapa alasan pokok mengapa pembelajaran berdeferensiasi ini bisa memenuhi kebutuhan belajar murid dan bisa membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Diantaranya adalah:
- Tujuan pembelajarannya jelas dan terukur.
- Kebutuhan belajar siswa bisa terakomodasi atau dijembatani.
- Menciptakan lingkungan belajar yang mengundang minat murid.
- Terciptanya manajemen kelas yang efektif.
- Serta dalam melakukan peniliannya, pendidik akan bersifat kelanjutan.
3. Kaitan Materi dalam Modul Ini dan Modul Lainnya
Sebenarnya ada beberapa kaitan antara materi dari model ini dengan modul lainnya khususnya Koneksi Antar Materi Modul 2.1 dalam program pendidikan guru penggerak. Koneksi antara materi tersebut diantaranya adalah:
Filosofi Pembelajaran Ki Hajar Dewantara
Dalam filosofi KHD menegaskan bahwa pendidikan haruslah berpihak pada murid dan bisa menuntun murid sesuai kodrat alam dan zaman yang berpihak pada anak sesuai perkembangan minat, bakat dan potensi dalam dirinya. Hal ini sangat selaras dengan Koneksi Antar Materi Modul 2.1 pembelajaran berdeferensiasi karena berorientasi pada kebutuhan murid dan memberikan pembelajaran pada anak dengan cara memetakan kebutuhan murid sesuai dengan minat, kesiapan dan profil belajarnya.
Pembelajaran Berdiferensiasi, Kaitannya dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak
Ketika memetakan kebutuhan belajar murid, guru harus memiliki nilai reflektif pada proses pembelajaran yang selama ini sudah dilalui bersama muridnya. Guru pun harus berusaha inovatif dengan membuat media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan murid, guru juga harus memiliki inovasi dengan berkolaborasi dengan orang lain untuk mendapatkan informasi tentang karakter belajar peserta didik (teman sebaya, rekan sejawat maupun orangtua murid).
Pembelajaran Berdiferensiasi, Kaitannya dengan Visi Guru Penggerak
Visi guru penggerak adalah melakukan perubahan positif pada pembelajaran yang harus berpihak pada murid. Melalui stratgei pendekatan inquiry apresiatif, guru bisa menemukan kekuatan yang dimiliki untuk mencapai visi tadi.
Pembelajaran Berdiferensiasi, Kaitannya dengan Budaya Positif
Terakhir Koneksi Antar Materi Modul 2.1, guru memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk atmosfir lingkungan yang positif. Budaya yang positif adalah perwujudan dari nilai dan keyakinan Universal dalam sekolahan.
Itulah penjelasan mengenai Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pendidikan Guru Penggerak. Ternyata sangat erat dan banyak kaitan antara keduanya terutama untuk mencapai visi seorang guru penggerak dan bisa melakukan pembelajaran yang menghamba pada murid.