Kotaku
Beranda Religi Kisah Inspirasi : Kisah Nabi Ayyub AS Ujung Dari Sabar Yang Tiada Habisnya

Kisah Inspirasi : Kisah Nabi Ayyub AS Ujung Dari Sabar Yang Tiada Habisnya

peristiwa muharram allah swt sembuhkan nabi ayyub setelah 18 tahun sakit parah cwi

KOTAKU.ID – Setiap manusia tentunya memiliki masalah dalam hidupnya, tidak ada masalah yang tidak berat bagi manusia. Mungkin beberapa masalah orang lain dianggap mudah bagi orang lain, namun jika dirinya ditimpa cobaan yang sama belum tentu sanggup menghadapinya. Hidup memanglah tentang berpindah dari masalah satu ke masalah lainnya.

Seperti mengerjakan soal pada tes atau ujian, setelah selesai mengerjakan satu permasalahan atau persoalan kita harus mengerjakan permasalahan selanjutnya. Hingga nantinya selesai ujian yakni kematian. Karena memang hidup adalah tempatnya masalah.

Kini anda sedang menghadapi masalah dan bingung kenapa diberikan cobaan seperti ini? atau bertanya tanya apa yang Allah inginkan sampai anda diberikan ujian ini? Pelajari kisah perjuangan mengatasi masalah dan kesabaran nabi Ayyub AS berikut ini.

Awal Kisah Nabi Ayyub AS

Alkisah, Nabi Ayyub AS merupakan salah satu nabi yang dianugerahi dengan kekayaan dan memiliki banyak putra putri yang solih dan solihah. Hidup nabi Ayyub AS begitu indah dan sempurna, idaman semua orang. Tidak ada satupun orang di lingkungan itu yang memiliki harta sebanyak yang dimiliki Sang nabi .

Meskipun menjadi orang yang kaya raya, tidak membedakan Sang nabi takabur dan serakah. Nabi Ayyub AS memiliki sifat yang dermawan dan senang menyumbangkan harta kepada fakir miskin, ayat yatin serta sangat memuliakan tamu-tamunya, sang nabi hanya menggunakan hartanya untuk kebaikan.

Nabi Ayyub AS Diberikan Cobaan

Di hari yang tidak siapapun menyangka, Allah SWT memberikan ujian pada Sang nabi . Harta yang dimiliki nabi Ayyub diambil kembali oleh Allah SWT hingga dirinya tidak memiliki apapun lagi. Dari orang yang paling kaya raya di lingkungan tersebut, kini dunia berbalik 180 derajat. Nabi Ayyub AS menjadi orang yang paling miskin bahkan tidak ada yang lebih miskin darinya.

Kemudian, anak-anak Ayyub AS yang soleh dan solehah tadi meninggal satu persatu. Betapa hancurnya hati seorang orang tua ditinggal anak-anaknya?

Selain cobaan harta, Allah SWT memberikan nabi Ayyub AS cobaan penyakit pada tubuhnya. Organ tubuh yang sehat dari Sang nabi hanyalah hati dan lidahnya. Ya, separah apapun sakit yang dirasakan nabi Ayyub AS tidak menghalanginya ataupun membuatnya menjadi kufur dan membenci Allah. Rasa cintanya pada Allah masih sama besarnya dan dirinya masih sangat taat pada Rabbnya.

Melalui lidah dan hati yang masih sehat tersebut, nabi Ayyub AS tidak pernah lupa berdzikir kepada Allah, meskipun seluruh orang melihatnya dengan jijik bahkan terang-terangan menjauhinya. Sang nabi tidak bersedih, selama masih bisa mendekat kepada Allah, dia sabar menghadapi segala cobaan.

Ujian yang menimpa Ayyub AS tidak hanya hitungan hari maupun bulan saja, melainkan 17 tahun lamanya. Ya, 17 tahun Ayyub hidup terasing, dia dan istrinya terusir bahkan tidak ada yang mau menerima istrinya untuk bekerja.

Saat Tidak Ada Yang Bisa Dimakan Lagi

Suatu hari, istri Sang nabi kebingungan karena di gubuk mereka tidak ada lagi bahan makanan yang bisa dimakan. Istrinya sudah mencari pekerjaan di sepanjang wilayah namun tidak ada yang mau menerimanya.

Tiba-tiba istrinya kembali pulang membawa beberapa makanan. Namun beberapa hari ketika di rumah istrinya yang biasanya mengurai rambutnya, kini selalu menggunakan jilbab. Nabi Ayyub AS pun curiga dengan gelagat istrinya yang selalu menggunakan kerudung meskipun dirumah dan sedang tidur.

Nabi Ayyub AS meminta istrinya untuk membuka jilbab, istrinya menjawab bahwa dia sedang kedinginan sehingga menggunakan jilbab. Padahal udara saat itu cukup panas.

Akhirnya Sang nabi sedikit memaksa istrinya membuka jilbab. Betapa terkejutnya nabi Ayyub AS ketika melihat rambut istrinya sudah gundul. Sang istri bercerita tentang keadaan sebenarnya, bahwa dia menjual rambut yang dimiliki agar nabi Ayyub AS bisa makan karena sudah tidak ada makanan dirumah mereka.

Nabi Ayyub AS Malu-Malu Berdoa

Ditimpa dengan ujian selama belasan tahun tidak membuat nabi Ayyub AS sedih dan mengadu begitu berat. Namun ketika melihat orang yang dicintainya mengorbankan mahkota kepalanya agar dirinya bisa makan, membuat hati nabi Ayyub AS sakit.

Dirinya berdoa kepada Allah SWT dengan malu-malu dan tidak berlebih. Dia hanya berdoa “ya allah aku sakit, padahal engkau tuhan yang maha penyayang dari semua yang penyayang”. Doa yang sangat teramat sederhana bagi orang yang sudah bersabar 17 tahun lamanya.

Doa nabi Ayyub tadi ada di surat Al Anbiya ayat 83,

وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ ۚ

Arab latin: Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”

Doa Nabi Ayyub AS Dikabulkan Allah SWT

Setelah Sang nabi berdoa, maka muncullah air yang menyembuhkan segala penyakit yang dia derita. Selain sembuh dari semua penyakit, wajah nabi Ayyub Tampak jauh lebih muda seperti pria usia 35 tahunan.

Istrinya yang baru pulang kerumah, masuk kerumah dan terkejut kenapa ada laki-laki muda di rumahnya. Namun Ayyub berkata bahwa dirinya adalah suaminya. Istrinya pun tidak percaya, bagaimana seorang nabi Ayyub AS yang sudah tua dan memiliki penyakit kini terlihat sangat muda dan penyakitnya hilang seketika?

Lalu, nabi Ayyub AS menceritakan kenangannya dengan istrinya. Dimana kenangan itu hanya mereka yang tahu. Akhirnya istrinya pun yakin bahwa itu adalah Sang nabi , suaminya yang selama ini sakit.

Firman Allah SWT dalam Al Anbiya ayat 84,

 

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ

Arab-Latin: Fastajabnā lahụ fa kasyafnā mā bihī min ḍurriw wa ātaināhu ahlahụ wa miṡlahum ma’ahum raḥmatam min ‘indinā wa żikrā lil-‘ābidīn

Artinya: “Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.”

Diberikan Rahmat yang Bertubi-tubi

Setelah disembuhkan oleh Allah dan diberikan kenikmatan kembali muda. Sang nabi mengajak istrinya untuk mandi dengan air tadi, sehingga istrinya menjadi Tampak lebih muda juga.

Tidak sampai disitu saja, tiba-tiba di rumah nabi Ayyub AS hujan dinar dan dirham yang memenuhi tempat penampungan gandum yang begitu besar. Bahkan dinar dan dirham tersebut memenuhi genting-genting rumah mereka. Kini mereka kembali menjadi orang terkaya di lingkungan tersebut.

Rahmat Allah SWT masih terus mengalir. Kini istrinya setiap tahun hamil dan melahirkan anak-anak, anak-anak tersebut diberi nama seperti anak-anak mereka yang sudah meninggal. Tidak hanya nama, namun anak-anak tadi memiliki paras dan sifat yang mirip dengan anak Sang nabi yang sudah meninggal. Seolah-olah anak-anak mereka tidak perna meninggal, namun hanya dipinjam dan dikembalikan.

Hikmah Dari Kisah Nabi Ayyub AS

Dari kisah nabi Ayyub AS diatas, kita bisa mengambil hikmah. Bahwa ketika kita diberikan ujian atau cobaan, maka jangan pernah menyerah meskipun terasa sangat berat. Karena Allah memberikan cobaan sesuai dengan kesanggupan hambanya.

Ketika diberikan ujian atau cobaan, Allah SWT hanya rindu pada hambanya. Rindu berduaan dengan hambanya. Karena beberapa hamba ketika diberikan cobaan maka sholatnya penuh dengan kekhusyukan, selalu berdzikir dan berdoa setelah sholat dengan doa yang panjang dan dalam.

Sayangnya, ketika mereka sudah diangkat  kesusahannya dan hidupnya sudah senang. Maka mereka tidak kembali dekat dengan Allah SWT, Shalat malamnya pun ditinggalkan, sholat seadanya dan berdoa seadanya pula. Padahal Allah SWT rindu berdua di malam hari dengan hambanya.

Namun satu yang perlu diingat, bahwa setiap kesulitan ada selalu ada kemudahan. Begitupun setelah hujan selalu ada pelangi. Hidup kita yang penuh dengan masalah, jika dihadapi dengan sabar dan ikhlas maka akan mendapatkan rahmat dan kemudahan. Bahkan rahmat itu tidak akan pernah berhenti mengalir pada hamba Allah yang bersabar. Semoga bermanfaat.

Disclaimer : “Jangan lewatkan informasi terbaru seputar dunia pendidikan dan informasi CPNS dan PPPK dengan bergabung di channel telegram kami. Klik LINK BERIKUT dan pilih join”

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan