Memahami Contoh Kemasan yang Bersifat Kaku, Ada 6 Diantaranya!

Daftar isi:
KOTAKU.ID – Kemasan yang bersifat kaku adalah kemasan untuk membungkus produk yang sangat penting pada tahapan menghasilkan produk. Adapun tujuan dari adanya pengemasan yaitu untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada bahan pangan atau bahan lainnya yang ada di dalam suatu produk. Tidak hanya itu, pengemasan dilakukan juga untuk dapat memudahkan dalam distribusi atau penyimpanan produk.
Pengemasan dan penyimpanan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, sehingga kegunaan dan pemanfaatan produk bisa dilaksanakan dengan seefektif mungkin. Salah satu bentuk kemasan yang sering digunakan oleh produsen yaitu kemasakan kaku (rigid). Contoh kemasan yang bersifat kaku diantaranya ada gelas, kaca, dan lain sebagainya. Nah, pembahasan kali ini akan menyajikan berbagai contoh kemasan kaku untuk mengemas produk.
Apa Itu Kemasan yang Bersifat Kaku?
Kemasan merupakan bungkus atau wadah yang biasa digunakan untuk melindungi, mengemas, dan memasarkan produk. Kemasan memiliki tujan untuk menjaga keamanan produk, menjaga kualitasnya, memudahkan pengangkutan dan penyimpanan, prototipe produk, serta berperan penting dalam strategi pemasaran. Kemasan bisa terbuat dari berbagai macam bahan, seperti plastik, kertas, logam, atau kaca, yang bisa beragam dalam bentuk, ukuran, dan desain.
Kemasan yang bersifat kaku merupakan jenis kemasan yang terbuat dari bahan keras yang tidak dengan mudah diubah bentuk atau fleksibel. Contoh-contoh dari kemasan kaku termasuk botol kaca, kotak kardus, kaleng logam, serta blister pack.
Kemasan yang bersifat kaku dirancang untuk dapat memberikan perlindungan ekstra pada produk di dalamnya, sering kali dalam kondisi di mana kerusakan fisik atau kontaminasi mungkin saja menjadi masalah. Mereka cenderung jauh lebih tahan pada tekanan dan cuaca dibandingkan dengan kemasan fleksibel. Kemasan yang bersifat kaku mempunyai berbagai macam manfaat, diantaranya:
- Perlindungan Produk: Kemasan kaku dapat melindungi produk dari kerusakan fisik, guncangan, serta tekanan selama pengangkutan dan penyimpanan. Hal ini sangat penting untuk produk yang rapuh dan rentan pada kerusakan.
- Mempertahankan Kualitas Produk: Kemasan kaku sering dirancang untuk menjaga kualitas produk, seperti diantaranya menjaga kesegaran makanan atau menjaga kestabilan obat-obatan. Mereka bisa memberikan perlindungan pada cahaya, oksigen, atau kelembaban yang bisa mempengaruhi produk
- Penggunaan Ulang: Beberapa kemasan kaku, diantaranya botol kaca, dapat dipakai kembali setelah produk asli selesai digunakan. Hal ini juga dapat mengurangi limbah dan mempunyai manfaat lingkungan.
- Pengaturan Ukuran Produk: Kemasan kaku juga biasanya digunakan untuk mengatur ukuran atau porsi produk, yang dapat membantu dalam mengendalikan penggunaan produk serta memudahkan pengukuran.
- Branding dan Informasi: Kemasan kaku juga sering memberikan ruang yang lebih besar untuk dapat mencantumkan informasi produk, label merek, dan desain yang menarik. Hal ini membantu dalam promosi dan pemasaran produk.
- Keamanan: Kemasan kaku juga memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi produk dari tindakan berbagai macam penipuan atau pemalsuan, karena lebih sulit untuk dibuka serta dimanipulasi tanpa ada kerusakan yang terlihat.
- Ketahanan terhadap Kontaminasi: Kemasan kaku mampu membantu mencegah kontaminasi produk oleh bahan ataupun mikroorganisme yang mungkin saja ada di lingkungan sekitarnya. Hal ini menjaga keamanan dan kebersihan produk.
- Pengemasan Steril: Kemasan kaku diantaranya seperti blister pack sering digunakan untuk produk farmasi dan bisa memastikan produk tetap steril dan aman sampai digunakan.
Kemasan kaku mempunyai berbagai macam manfaat besar terutama dalam industri makanan, farmasi, serta banyak sektor lainnya. Dimana integritas produk dan keamanan konsumen merupakan prioritas utamanya.
Contoh Kemasan yang Bersifat Kaku
Perlu dicatat, kemasan kaku adalah kemasan yang bersifat keras, kaku tidak tahan dengan lenturan, akan patah jika dipaksakan dibengkokkan, relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel. Contoh kemasan yang bersifat kaku diantaranya gelas, kaca, dan lain sebagainya. Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing contoh dari kemasan kaku:
1. Logam (metal container)
Logam yang biasanya digunakan sebagai kemasan suatu produk makanan yaitu tinplate dan aluminium plate. Bentuk kemasan dari logam yang lain diantaranya yaitu drum, pail, kaleng logam, dan collapsible.
2. Gelas
Gelas pada umumnya terdiri atas campuran CaO, pasir, soda abu, dan alumina. Keuntungan gelas sebagai bahan kemasan yaitu sangat kuat dan transparan.
3. Kain Blacu
Kantung-kantung yang terbuat dari kain blacu pada dasarnya tidak mudah robek dan mempunyai lubang kecil.
4. Karung Goni
Karung goni banyak dipakai karena harganya yang relatif murah dan bisa melindungi bahan dari kelembaban.
5. Kayu
Kayu adalah kemasan yang terbuat dari bahan kayu yang digunakan secara luas untuk dapat pengepakan dan penyimpanan makanan yang sudah di kemasan. Sebenarnya kemasan kayu ini jarang digunakan sebagai makanan secara langsung.
6. Kertas
Selain kayu, ada juga kertas yang bisa dijadikan sebagai bahan pengemas pengganti daun. Kertas bisa dibentuk menjadi kantung-kantung yang ukurannya mulai dari 1 ons sampai dengan 10 kg.
Kesimpulan
Contoh dari kemasan yang bersifat kaku adalah gelas, kaca, dan lain sebagainya. Apakah Anda merasa tertarik untuk menggunakan salah satu bahan di atas sebagai pengemasan suatu? Itulah pembahasan lengkap terkait contoh kemasan yang bersifat kaku. Demikian pembahasan ini disampaikan, semoga informasi diatas bermanfaat ya.