Orang yang Menjiplak Hasil Karya Orang Lain Disebut Apa? Berikut Ini Penjelasannya!
Daftar isi:
KOTAKU.ID – Plagiat merupakan sebuah perbuatan mengakui hasil karya pihak lain sebagai hasil karyanya. Orang yang menjiplak hasil karya orang lain disebut dengan plagiator.
Kasus plagiat bisa terjadi di berbagai bidang, baik itu karya seni ataupun karya ilmiah pendidikan. Tindakan preventif dilaksanakan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan Perguruan Tinggi.
Orang yang Menjiplak Hasil Karya Orang Lain disebut Plagiator
Perlu diketahui, orang yang menjiplak hasil/bukti karya orang lain disebut plagiator. Plagiator untuk karya ilmiah diantaranya (skripsi, thesis, disertasi) Perguruan Tinggi akan mendapat sanksi yang sangat berat.
Baca Juga:
Bentuk dari plagiat dalam karya ilmiah Perguruan Tinggi, dikutip dari buku Metode Penelitian Pendidikan, Yayat Suharyat (2022:165), yaitu sebagai berikut.
- Mengacu dan/atau mengutip suatu istilah, kata-kata dan/atau suatu kalimat, data dan/atau suatu informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan secara memadai.
- Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber di dalam catatan kutipan secara memadai.
- Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, dan teori tanpa menyatakan sumber secara memadai.
- Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau sumber tanpa ada menyatakan sumber secara memadai.
- Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya sendiri tanpa menyatakan sumber secara memadai.
Kategori Plagiat
Sebagai informasi, ternyata ada seorang plagiator dapat melakukan tindakan penjiplakan ini baik secara sengaja atau tidak sengaja, loh. Dibawah ini merupakan beberapa bentuk saat plagiarisme suatu ide, karya, pendapat, dan lain sebagainya dikategorikan sebagai suatu plagiat ataupun sebagai penjiplakan.
Baca Juga:
1. Auto-plagiarisme
Kategori plagiat yang satu ini adalah saat seorang penulis memuat atau menerbitkan dua karya tulis atau lebih yang sama persis (identik dan bahkan sangat mendekati) di media publikasi yang berbeda.
Disebut juga dengan self-plagiarism, hal ini bisa terjadi secara sengaja (mendapatkan honor dobel, misalnya) atau tidak sengaja yakni saat sudah mengirimkan artikel tidak ada pemberitahuan dan mengirimkannya ke media lain, dan mereka dimuat secara bersamaan
2. Plagiat Parsial
Plagiasi yang satu ini terjadi ketika menjiplak sebagian saja dari ide atau hasil karya milik orang lain. Misalnya adalah dengan hanya mengambil landasan teori dan metode analisa dalam karya ilmiah.
Baca Juga:
3. Plagiat Total
Kategori ini terjadi saat seseorang menjiplak atau mengambil seluruhnya dari ide atau dari hasil karya orang lain, bahkan mengakuinya seolah-olah itu merupakan karya milik sendiri.
4. Plagiat Antarbahasa
Tindakan plagiat ini pada umumnya dapat ditemukan di sebuah karya tulis. Misalnya, seseorang mengalihbahasakan suatu karya tulis dengan menggunakan bahasa asing, kemudian menuliskannya kembali ke dalam bahasa Indonesia, tanpa seseorang tersebut mencantumkan sumber atau penulis aslinya.
5. Plagiat Akademis
Terakhir, ada juga yang disebut dengan plagiarisme akademis. Mungkin, Anda sering mendengar ada mahasiswa tingkat akhir yang dikeluarkan tanpa ampun dari universitasnya karena ia diketahui telah melakukan plagiarisme terkait dengan skripsinya.
Baca Juga:
Tips Menghindari Plagiat dalam Karya Ilmiah
Beberapa tips bagi Anda untuk menghindari plagiatisme dalam karya ilmiah di Perguruan Tinggi, dikutip dari buku Metode Penelitian, Didin Fatihudin (2015:204), yakni sebagai berikut.
- Buat karya tulis yang benar-benar berasal dari ide serta kreativitas sendiri. Jika membutuhkan referensi dari karya orang lain, sebaiknya kutip materi yang relevansinya tinggi.
- Jika mengutip pendapat atau gagasan orang lain ke dalam karya tulis, maka bisa disebutkan sumbernya secara lengkap, mulai dari nama pengarang, judul buku, halaman, tahun penerbitan, nama penerbit, serta alamat kota penerbit.
- Seluruh kutipan harus dituliskan ke dalam daftar pustaka yang letaknya ada paling belakang dari teks buku.
- Hindari juga meng-copy paste materi atau naskah orang lain tanpa menyebutkan, atau mencatatkan secara jelas darimana sumbernya.
- Pilih kutipan dengan tepat yang termasuk dalam kategori definisi, statemen ataupun penjelasan.
Cara Agar Tidak Melakukan Plagiat
Karena arti plagiat itu mengacu dengan pencurian, sebaiknya Anda tidak melakukannya, ya. Apalagi dalam suatu penulisan karya ilmiah, plagiat merupakan tindakan pencurian yang harus di hindari. Untuk menghindari plagiarisme, maka Anda bisa melakukan beberapa hal dibawah ini,
Baca Juga:
1. Mengutip
Anda dapat mengutip saat mengambil perkataan atau kalimat dari sebuah buku, artikel, atau dari karya tulis yang lain. Kata-kata atau kalimat ini Anda tulis ulang sama persis dengan mengacu di pedoman tata cara penulisan karya ilmiah.
2. Membahasakan Kembali
Parafrasa atau membahasakan kembali juga diketahui bisa menjadi salah satu cara untuk menghindari plagiarisme. Ketika melakukan parafrasa suatu kalimat, maka Anda bisa menguraikan atau mengungkapkan kembali suatu tulisan dalam susunan kata yang berbeda. Dan tanpa merubah pengertian atau makna aslinya.
3. Meringkas
Menulis ulang satu halaman tulisan menjadi suatu paragraf memelukan banyak latihan. Akan tetapi, meringkas bisa menghindari Anda dari melakukan plagiarisme.
Baca Juga:
Kesimpulan
Nah, Anda sudah tahu lebih banyak terkait orang yang menjiplak hasil karya orang lain disebut. Demikian pembahasan kali ini, semoga informasi yang disampaikan terkait plagiat di atas bisa bermanfaat bagi Anda para pembaca.
artikel Terkait
