Kotaku
Beranda Pendidikan Untuk Guru Memahami Nilai-Nilai Guru Penggerak melalui Teori Pilihan dan Motivasi Intrinsik

Memahami Nilai-Nilai Guru Penggerak melalui Teori Pilihan dan Motivasi Intrinsik

Daftar isi:

[Sembunyikan] [Tampilkan]

    Kotaku – Saat ini, pendidikan di Indonesia sedang mengalami transformasi yang signifikan. Salah satu inisiatif yang menjadi sorotan adalah program Guru Penggerak. Program ini bertujuan untuk menciptakan guru-guru yang tidak hanya kompeten dalam bidang akademis, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah dan masyarakat. Namun, apa sebenarnya yang membuat seorang guru menjadi “penggerak”? Jawabannya terletak pada pemahaman mendalam tentang teori pilihan dan motivasi intrinsik.

    Apa Itu Teori Pilihan dan Motivasi Intrinsik?

    Sebelum kita membahas nilai-nilai guru penggerak yang diperkuat melalui pemahaman teori ini, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu teori pilihan dan motivasi intrinsik. Teori Pilihan, yang diperkenalkan oleh William Glasser, menyatakan bahwa perilaku kita adalah hasil dari pilihan yang kita buat untuk memenuhi lima kebutuhan dasar: cinta dan kepemilikan, kekuatan, kebebasan, kesenangan, dan kelangsungan hidup. Dalam konteks pendidikan, teori ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa untuk merasa aman, dihargai, dan termotivasi.

    Motivasi intrinsik, di sisi lain, adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena kepuasan yang diperoleh dari kegiatan itu sendiri, bukan karena adanya hadiah atau tekanan eksternal. Dalam pembelajaran, motivasi intrinsik mendorong siswa untuk belajar karena mereka merasa tertarik dan termotivasi dari dalam diri mereka sendiri.

    Nilai-Nilai Guru Penggerak yang Diperkuat

    1. Empati dan Peduli Terhadap Siswa Pemahaman teori pilihan mengajarkan guru untuk lebih memahami kebutuhan dasar siswa. Guru penggerak yang memahami teori ini akan lebih mampu menempatkan diri mereka dalam posisi siswa, merasakan apa yang dirasakan siswa, dan memahami apa yang siswa butuhkan untuk belajar dengan baik. Dengan empati, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung.
    2. Pemberdayaan dan Kemandirian Salah satu aspek penting dari teori pilihan adalah kebebasan. Guru penggerak yang memahami pentingnya kebebasan akan mendorong siswa untuk membuat pilihan mereka sendiri dan mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan motivasi intrinsik siswa, tetapi juga membantu mereka mengembangkan kemandirian dan keterampilan pemecahan masalah.
    3. Kreativitas dan Inovasi dalam Pembelajaran Memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik memungkinkan guru untuk menciptakan strategi pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Mereka akan lebih terbuka untuk mencoba pendekatan baru yang dapat memotivasi siswa secara intrinsik, seperti pembelajaran berbasis proyek atau penggunaan teknologi dalam kelas.
    4. Komitmen Terhadap Pengembangan Diri dan Profesionalisme Guru penggerak selalu berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Dengan memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik, mereka akan lebih bersemangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Mereka memahami bahwa untuk menginspirasi siswa, mereka juga harus terus terinspirasi dan termotivasi.
    5. Membangun Hubungan Positif dan Kolaboratif Guru yang memahami kebutuhan dasar manusia akan lebih mampu membangun hubungan positif dengan siswa, rekan kerja, dan komunitas sekolah. Hubungan yang didasarkan pada rasa hormat, kepercayaan, dan kolaborasi ini akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan harmonis.

    Praktik Nyata di Kelas

    Mari kita lihat bagaimana nilai-nilai ini dapat diterapkan dalam praktik nyata di kelas.

    • Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Mendukung Guru dapat mulai dengan menciptakan lingkungan kelas yang aman dan mendukung, di mana setiap siswa merasa dihargai dan didengarkan. Ini bisa dilakukan dengan mendengarkan keluhan siswa, memberikan umpan balik positif, dan mendorong diskusi terbuka.
    • Memberikan Pilihan kepada Siswa Dalam proses pembelajaran, guru dapat memberikan pilihan kepada siswa tentang bagaimana mereka ingin belajar atau proyek apa yang ingin mereka kerjakan. Ini akan meningkatkan rasa kepemilikan siswa terhadap pembelajaran mereka dan memotivasi mereka secara intrinsik.
    • Mengintegrasikan Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri sambil belajar konsep-konsep akademis. Guru dapat merancang proyek yang relevan dengan kehidupan nyata dan memungkinkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif.
    • Menggunakan Teknologi sebagai Alat Pembelajaran Teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan motivasi intrinsik. Guru dapat menggunakan aplikasi pendidikan, platform pembelajaran daring, atau permainan edukatif untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.

    Kesimpulan

    Pemahaman tentang teori pilihan dan motivasi intrinsik membawa dampak yang signifikan terhadap penguatan nilai-nilai guru penggerak. Dengan menginternalisasi konsep-konsep ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih manusiawi, mendukung, dan memotivasi. Nilai-nilai seperti empati, pemberdayaan, kreativitas, komitmen terhadap pengembangan diri, dan hubungan positif menjadi semakin kuat dan nyata dalam praktik sehari-hari di kelas.

    Komentar
    Bagikan:

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Iklan