Kotaku
Beranda Pendidikan Memahami Mekanisme Kenaikan Kelas Berdasarkan Kurikulum Merdeka

Memahami Mekanisme Kenaikan Kelas Berdasarkan Kurikulum Merdeka

KOTAKU.ID – Pada Pelatihan Mandiri PMM ada modul Kenaikan Kelas berdasarkan Kurikulum Merdeka tentang Kenaikan Kelas dalam Dua Fase yang Berbeda. Adapun, pada modul tersebut dijelaskan terkait mekanisme kenaikan kelas pada dua fase yang berbeda.

Apa yang perlu dilakukan oleh pendidik yang mengajar peserta didik pada fase yang berbeda pada proses kenaikan kelas? Lalu bagaimana mekanismenya? Bahwa dalam Kurikulum Merdeka ada pembagian fase belajar yang perlu dilalui oleh peserta didik.

Setiap fase terdiri atas 2 sampai 3 kelas. Lantas, bagaimana mekanisme kenaikan kelas peserta didik pada fase yang berbeda tersebut? Mekanisme kenaikan kelas berdasarkan kurikulum merdeka pada dua fase yang berbeda bisa dilakukan dengan proses yang terstruktur dan komunikasi yang baik antara pendidik di fase sebelumnya dan fase selanjutnya.

Mekanisme Kenaikan Kelas Berdasarkan Kurikulum Merdeka

Memahami Mekanisme Kenaikan Kelas Berdasarkan Kurikulum Merdeka

Berikut ini merupakan langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Komunikasi antara Pendidik Fase Sebelumnya dan Selanjutnya

Pendekatan ini diketahui memastikan bahwa informasi penting terkait kemajuan peserta didik disampaikan secara jelas dan tepat waktu. Pendidik di fase sebelumnya perlu mengomunikasikan informasi terkait peserta didik yang masih belum mencapai tujuan pembelajaran kepada pendidik di fase selanjutnya.

2. Penyampaian Informasi yang Lengkap

Pendidik perlu menjelaskan dengan jelas tujuan pembelajaran yang masih belum tercapai, latar belakang permasalahan, langkah-langkah yang telah diambil, dan perkembangan situasi terkini dari peserta didik tersebut.

3. Identifikasi Awal oleh Pendidik di Fase Selanjutnya

Pendidik pada fase selanjutnya perlu melakukan identifikasi awal dengan melalui asesmen di awal pembelajaran. Hal ini akan membantu dalam memahami kebutuhan dan kemampuan peserta didik serta menyusun strategi pembelajaran yang sesuai.

4. Penggunaan Berbagai Strategi Pembelajaran

 

Setelah melakukan identifikasi, pendidik pada fase selanjutnya bisa menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang sesuai untuk dapat membantu peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran.

Strategi tersebut dapat dilakukan dengan:

  1. Sesi konseling untuk dapat mengidentifikasi dan membenahi akar masalah.
  2. Pendampingan khusus dilakukan oleh orangtua, pendidik, guru BK, dan tenaga ahli jika dibutuhkan.
  3. Memberikan tambahan waktu untuk dapat mengulang materi pelajaran yang masih belum dikuasai.
  4. Memakai pendekatan cara belajar yang berbeda dengan sebelumnya, sama seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, dan penggunaan media pembelajaran yang beragam.

Dengan melibatkan komunikasi yang baik diantara pendidik di fase sebelumnya dan selanjutnya, dan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai. Kenaikan kelas pada dua fase yang berbeda bisa dilakukan dengan efektif untuk dapat memastikan kesinambungan pembelajaran yang baik untuk peserta didik.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Kelas

Walaupun tidak ada sistem tinggal kelas otomatis, ada sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi keputusan kenaikan kelas berdasarkan Kurikulum Merdeka, antara lain sebagai berikut:

  1. Capaian Kompetensi: Faktor utama yang menentukan kenaikan kelas yaitu capaian kompetensi siswa. Jika siswa telah berhasil mencapai seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum, maka mereka akan naik kelas.
  2. Pembelajaran Remedial: Siswa yang masih belum mencapai kompetensi tertentu nantinya akan diberikan pembelajaran remedial untuk dapat membantu mereka mencapai kompetensi tersebut. Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran remedial akan menjadi pertimbangan pada keputusan kenaikan kelas.
  3. Perkembangan Karakter: Selain capaian kompetensi, perkembangan karakter siswa juga diketahui menjadi pertimbangan dalam keputusan kenaikan kelas. Kurikulum Merdeka menekankan betapa pentingnya pengembangan karakter siswa, seperti diantaranya kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan bekerja sama.

Dampak Kebijakan Kenaikan Kelas

Memahami Mekanisme Kenaikan Kelas Berdasarkan Kurikulum Merdeka

Kebijakan kenaikan kelas berdasarkan Kurikulum Merdeka mempunyai dampak positif dan negatif. Beberapa dampak positifnya diantara lain sebagai berikut:

  • Motivasi Belajar: Dengan tidak ada ancaman tinggal kelas, siswa diharapkan bisa lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan diri.
  • Fokus terhadap Kompetensi: Kebijakan ini mampu mendorong guru untuk lebih fokus dalam pencapaian kompetensi siswa, bukan hanya pada nilai akademis.
  • Pengembangan Karakter: Kurikulum Merdeka mampu memberikan perhatian lebih kepada pengembangan karakter siswa, yang dianggap penting bagi kesuksesan di masa depan.

Akan tetapi, kebijakan ini juga mempunyai beberapa dampak negatif, antara lain sebagai berikut:

  • Penurunan Standar: Beberapa pihak merasa khawatir bahwa kebijakan ini bisa menurunkan standar pendidikan karena semua siswa bisa naik kelas walaupun belum mencapai kompetensi yang diharapkan.
  • Motivasi Belajar: Tidak adanya konsekuensi tinggal kelas bisa menurunkan   belajar siswa karena mereka merasa tidak perlu lagi untuk berusaha keras dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.

Kesimpulan

Perlu diketahui, dalam Kurikulum Merdeka tidak ada sistem tinggal kelas otomatis. Keputusan kenaikan kelas akan didasarkan pada capaian kompetensi siswa, pembelajaran remedial, serta perkembangan karakter. Kebijakan ini mempunyai dampak positif dan negatif pada siswa dan sistem pendidikan secara keseluruhan.

Penting untuk diingat jika Kurikulum Merdeka masih dalam tahap implementasi dan terus dilakukan evaluasi secara berkala. Oleh sebab itu, kebijakan kenaikan kelas bisa mengalami perubahan di masa depan.

Sebagai penutup, perlu ditekankan jika tujuan utama Kurikulum Merdeka yaitu untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih berpusat kepada siswa, mendorong pencapaian kompetensi, serta mengembangkan karakter siswa secara holistik. Dengan begitu, diharapkan setiap siswa bisa mencapai potensi terbaiknya dan siap untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan