Uraikan Secara Singkat Tentang Belajar Kolaborasi
Daftar isi:
Kotaku.ID – Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi saat ini membuat pembelajaran kolaboratif sangat memungkinkan. Kolaborasi sendiri adalah kebutuhan manusia sebagai makluk sosial sehingga membutuhkan kaitan dengan satu sama lainnya contohnya dalam bekerjasama. Nah berikut ini penjelasan uraikan secara singkat tentang belajar kolaborasi.
Saat ini guru dituntut untuk bisa mengembangkan pembelajaran di kelas agar lebih menarik dan lebih memotivasi siswa di luar maupun didalam kelas salah satunya melalui pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran ini bisa dilakukan antar guru dengan siswa, antar guru di wilayah yang sama atau bahkan hingga batas negara yang tidak terhingga.
Ranah Pembelajaran Kolaboratif
Sejauh manakah ranah pembelajaran ini? Pertama, anda harus paham terlebih dahulu apa itu makna belajar kolaborasi. Kata Belajar Kolaborasi bersumber dari kata belajar dan kolaborasi, kata kolaborasi sendiri merupakan kata serapan dari bahasa inggris yakni “collaboration” yang memiliki arti kerjasama. Kata collaboration merujuk pada istilah pembagian tugas antar semua anggota tim yang bersama sama menyelesaikan pekerjaan bersama (tidak ada pembagian) sehingga untuk mencapai tujuannya mereka melakukan semua kegiatan bersama sampai lembur.
Keterampilan kolaborasi merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki pada abda 21 ini,, oleh UNESCO dirumuskan melalui 4C yakni communication, critical thinking, creativity dan collaboration.
Pembelajaran kolaboratif merupakan proses dimana seluruh peserta didik bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Ini merupakan salah satu contoh pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan berasal dari teori pembelajaran sosial dan prespektif sosio kontruktivis.
Keuntungan Belajar Kolaborasi
Sebelum berbicara lebih jauh, mari mengenal terlebih dahulu apa saja keuntungan yang bisa didapatkan dengan belajar kolaborasi. Keuntungan tersebut diantaranya adalah:
1. Pengalaman Baru
Keuntungan pertama yang akan didapatkan siswa maupun guru adalah pengalaman baru khususnya dalam hal bekerjasama dengan orang lain (baik sesama teman kelas maupun teman yang sebelumnya belum dikenal).
2. Lebih Terarah
Pembelajaran kolaborasi menyebabkan adanya interaksi antar siswa yang lebih terarah. Hal ini karena program yang dibuat oleh guru merupakan program matang yang seluruhnya sudah terencana dengan baik sebelum di realisasikan.
3. Mendorong Motivasi
Selanjutnya, kegiatan kolaborasi ini pada umumnya akan mendorong motivasi siswa dalam belajar dan juga mendorong semangat kompetitif siswa (dalam arti positif) untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih baik.
4. Sumber Belajar Baru
Manfaat lainnya adalah siswa mendapatkan sumber belajar baru yang lebih banyak. Karena pembelajaran tidak hanya berfokus pada satu guru di sekolahnya saja namun juga bisa bersumber dari guru lain atau teman-teman baik di sekolahan tersebut maupun di luar sekolah.
Model Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif memiliki berbagai model yang bisa di terapkan, Suryani (2010) menyebutkan bahwa pembelajaran kolaboratif mencakup:
- Learning together : Yakni berfokus sebagai belajar bersama dikelas maupun diluar kelas dengan pendamping tidak hanya guru sendiri namun guru dari luar.
- Team game tournament : Atau yang dikenal dengan istilah TGT merupakan tipe pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar yang beranggotakan 5-6 anak dengan kemampuan, jenis kelamin bahkan suku yang berbeda.
- Group investigation : Mendorong siswa untuk secara aktif melakukan diskusi dan tugas dalam kelompoknya sehingga menemukan suatu prinsip.
- Academic constructive controversy : Dikenal juga dengan istilah AC yang meurpakan model pembalajaran yang menuntut anak untuk aktif menggunakan kemampuannya dalam situasi konflik intelektual sehingga bisa bersama-sama mengembangkan hasil belajar masing-masing.
- Jigsaw procedure : Merupakan pembelajaran secara hiterogen yang terdiri dari 4-6 siswa yang saling bekerjasama dan ketergantungan untuk melakukan tanggung jawabnya secara mandiri.
- Student team achievement : Kegiatan yang menekankan pada aktivitas dan interaksi antar siswa agar bisa saling memotivasi dan membantu guna memahami materi pembelajaran agar mencapai prestasi yang maksimal.
- Complex instruction : Pembelajaran untuk mencari keterangan dengan cara investasi terarah pada penemuan pemecahan masalah matematik yang disesuaikan dengan kehidupan nyata.
- Team accelerated instruction : Merupakan proses pembelajaran guna mengatasi masalah dalam pembelajaran yang mengutamakan kemampuan siswa yang hiterogen dalam kelas.
- Cooperative learning structure : Metode pembelajaran yang menggunakan bantuan teman sebaya dalam proses belajar. Sehingga anak diharapkan lebih murah mengerti karena penjelasannya disampaikan oleh teman sebaya dengan bahasa dan pengalaman yang hampir sama.
- Terakhir Cooperative integrated reading and composition : Atau yang dikenal dengan CIRS merupakan metode pembelajaran dengan kemampuan terpadu (menulis dan membaca) yang melibatkan siswa secara aktif baik fisik maupun mental untuk membantu siswa memahami isi bacaan baik secara individu maupun kelompok.
Keunggulan Pembelajaran Kolaboratif
Mengapa pembelajaran kolaboratif penting dan harus diterapkan? Hal ini karena banyak keunggulan yang dimiliki. Menurut Suryani (2010) Belajar Kolaborasi memiliki beberapa keunggulan diantaranya seperti:
- Prestasi belajar yang lebih tinggi
- Pemahaman yang lebih mendalam
- Belajar yang lebih menyenangkan
- Mengembangkan keterampilan kepemimpinan
- Meningkatkan sikap positif
- Meningkatkan harga diri
- Belajar secara inklusif
- Merasa saling memiliki
- Mengembangkan keterampilan masa depan
Contoh Belajar Kolaborasi
Belajar kolaborasi mendorong siswa untuk aktif menyelesaikan pekerjaannya dalam bentuk kerjasama untuk menyelesaikan masalah yang ada. Berikut ini beberapa contoh belajar kolaborasi yang bisa dilakukan di kelas, diantaranya:
1. Studi Kasus
Contoh pertama adalah studi kasus yakni melihat suatu permasalahan yang timbul dalam berbagai kasus dan mencair tahu bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut.
Pembelajaran ini bisa dilakukan dengan membagi peserta didik kedalam beberapa grup dengan jumlah anggota 4-6 orang. Kemudian buatlah permasalahan yang berbeda namun dengan tingkat kesulitan yang sama.
Siswa diberikan waktu sekitar 15 menit untuk melakukan diskusi dan bedan permasalahan dengan anggota dalam grupnya. Selanjutnya tunjuk satu orang dalam masing-masing grup untuk melakukan presentasi hasil diskusinya.
2. Problem Solving
Dalam pendidikan akan selalu muncul masalah baru yang harus diselesaikan dengan berbagai cara. Bila permasalahan tersebut ditanggung sendiri maka solusinya tidak akan optimal. Namun jika permasalahan tersebut di selesaikan bersama-sama dengan teman lainnya maka akan menemukan solusi yang efektif.
3. Pembelajaran Perkelompok
Terakhir adalah pembelajaran perkelompok (yang mencari ciri khas belajar kolaborasi) yakni membagi setiap kelompok dengan anggota maksimal 5 orang. Kemudian berikan satu materi yang ingin diangkat di bahas bersama.
Dalam penilaiannya harus disesuaikan antara performa individu dalam kelompok dan juga performa dalam kelompok bersama.
Itulah pembahasan tentang uraikan secara singkat tentang belajar kolaborasi mulai dari ranahnya, keunggulan atau manfaatnya serta contoh pembelajaran yang bisa diangkat di kelas. Dari penjelasan tadi semoga menambah wawasan anda tentang metode belajar baru yang bisa diterapkan di kelas agar pembelajaran berfokus pada peserta didik dan bisa berguna bagi mereka.