Sumatif Adalah, Berikut ini 4 Perbedaan Sumatif dan Formatif!
Daftar isi:
Kotaku.id – Penilaian sumatif adalah penilaian yang digunakan di sejumlah sekolah saat ini, khususnya penilaian sumatif akhir untuk menentukan kelulusan dan kenaikan kelas peserta didiknya. Namun, ternyata tidak hanya penilaian sumatif saja. Ada juga sejumlah sekolah yang menggunakan penilaian formatif yang dilakukan di sekolah untuk mengambil nilai peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung di sekolah.
Penilaian formatif merupakan penilaian yang dilakukan dengan tujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran. Serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Sesuai dengan namanya, penilaian formatif ini bisa dilakukan pada awal maupun di sepanjang masa pembelajaran. Penerapan penilaian formatif ini, umumnya dilakukan saat proses pembelajaran suatu bab/unit/kompetensi berlangsung.
4 Perbedaan Penilaian Sumatif dan Penilaian Formatif
Pengertian penilaian sumatif adalah sebuah penilaian yang bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau Capaian Pembelajaran (CP) peserta didik. Yang dijadikan dasar sebagai penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan. Penilaian sumatif ini tentunya memiliki sejumlah perbedaan dengan penilaian formatif, baik dalam tujuan, output, waktu pelaksanaan hingga hasil penilaian.
Penerapan penilaian sumatif adalah penilaian hasil belajar siswa yang akan dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar siswa dengan kriteria pencapaian tujuan pembelajaran. Lalu, apa saja perbedaan penilaian sumatif dan penilaian formatif? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
1. Tujuan Penilaian
Perbedaan pertama dari penilaian sumatif dan penilaian formatif adalah terletak pada tujuannya. Tujuan dari penilaian formatif adalah mengetahui perkembangan penguasaan siswa terhadap suatu unit/bab/kompetensi yang sedang dipelajari. Sedangkan tujuan penilaian sumatif adalah untuk mengetahui pencapaian pembelajaran siswa pada pembelajaran suatu bab/unit/kompetensi yang telah berakhir.
2. Perbedaan Output Formatif dan Sumatif Adalah
Perbedaan selanjutnya antara penilaian formatif dan penilaian sumatif adalah terletak pada output akhir. Untuk output akhir dari penilaian formatif adalah sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi yang dipelajari agar peserta didik mencapai penguasaan yang optimal. Sedangkan penilaian sumatif, output akhirnya adalah sebagai bukti mengenai apa yang sudah dikuasai oleh siswa.
3. Waktu Pelaksanaan
Pada penilaian formatif, waktu pelaksanaannya umumnya dilakukan saat proses pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi ini sedang berlangsung. Dapat dilakukan pada awal maupun sepanjang proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk waktu pelaksanaan penilaian sumatif adalah pada saat akhir pembelajaran.
4. Hasil Penilaian
Dan untuk perbedaan yang terakhir adalah terletak pada hasil penilaian. Untuk hasil penilaian formatif tidak dapat digunakan untuk menentukan nilai rapor keputusan kenaikan kelas, kelulusan atau keputusan keputusan penting lainnya. Sedangkan untuk hasil penilaian sumatif adalah untuk menentukan berbagai hal tersebut.
Lalu, apa pula yang dimaksud dengan Asesmen Sumatif? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Asesmen Sumatif Adalah
Pengertian dari asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran. Asesmen sumatif ini tentunya juga berbeda dengan asesmen formatif.
Pasalnya, asesmen sumatif ini menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang. Penggunaan kedua asesmen ini tidak harus dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar. Tergantung pada cakupan pembelajaran. Dalam hal ini, pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didiknya.
Sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan asesmen, agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. Dan keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan, penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria tujuan pembelajaran dan pengolahan hasil asesmen.
Termasuk di dalamnya keputusan akhir tengah semester. Dalam hal ini, pendidik dan satuan pendidikan berwenang untuk memutuskan perlu tidaknya untuk melakukan penilaian tersebut.
1. Konsep Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif memiliki beberapa konsep, antara lain sebagai metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran. Asesmen sumatif sering kali memiliki taruhan tinggi karena berpengaruh terhadap nilai akhir siswa, sehingga sering menjadi prioritas daripada asesmen formatif.
Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini dapat digunakan untuk mengukur perkembangan siswa. Untuk memandu guru dan sekolah dan merancang aktivitas mereka untuk proyek berikutnya.
2. Tujuan Asesmen Sumatif Adalah
Adapun tujuan penggunaan asesmen sumatif pada usia dini adalah untuk dapat mengetahui capaian pengembangan peserta didik. Dan bukan sebagai hasil evaluasi untuk menentukan kenaikan kelas atau kelulusan. Untuk usia dini, asesmen sumatif berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan laporan pencapaian pembelajaran dan ditambahkan dengan informasi perkembangan dan tumbuh kembang anak.
Sedangkan tujuan asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan sekolah menengah adalah bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau CP peserta didik. Sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan. Dan penilaian pencapaian hasil pembelajaran peserta didik dapat dilakukan dengan membandingkan hasil belajar peserta didik dengan kriteria pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Fungsi Asesmen Sumatif
Fungsi asesmen sumatif adalah sebagai alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran dalam periode tertentu. Selain itu, juga bisa berfungsi untuk mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan. Dan fungsi lainnya adalah dapat menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang berikutnya.
Asesmen sumatif umumnya dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir satu lingkup materi. Dapat terdiri dari satu atau lebih tujuan pembelajaran, pada akhir semester dan pada akhir fase. Dan khusus pada asesmen akhir semester, asesmen ini bersifat pilihan. Jika pendidik merasa masih memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil. Maka, dapat melakukan asesmen akhir semester.
Namun, jika sebaliknya pendidik merasa bahwa data hasil asesmen yang diperoleh dalam 1 semester sudah mencukupi. Maka, sudah tidak perlu lagi untuk melakukan asesmen sumatif pada akhir semester. Dan yang perlu ditekankan dalam asesmen sumatif, pendidik dapat menggunakan teknik dan instrumen yang beragam.
Bukan hanya berupa tes saja, namun dapat menggunakan observasi dan performa (praktik, melakukan proyek, menghasilkan produk dan membuat portofolio).
Demikian tadi pengertian dari penilaian dan asesmen sumatif dan perbedaannya dengan penilaian formatif. Semoga bermanfaat.