Rangkuman IPAS BAB 1 : Mengenal Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Kotaku.ID – Dalam mata pelajaran IPAS kelas X MAK dan SMK akan membahas tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Materi makhluk hidup dan lingkungannya ini sangatlah penting untuk dipelajari, berikut ini rangkuman dari bab tersebut.
Dengan adanya rangkuman mengenal makhluk hidup dan lingkungannya diharapkan mempermudah anda dalam belajar dan memahami materi ini lebih dalam lagi. Langsung saja berikut ini rangkumannya
Mengenal Makhluk Hidup Dan Lingkungannya

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada disekitar objek individu. Ada beberapa komponen yang ada dalam lingkungan yakni unsur organic dan anorganic. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 menyebutkan bahwa ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mmpengaruhi dalam membentuk ekseimbangan satabilitas serta produktifitas lingkungan.
A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Dalam mengenal makhluk hidup dan lingkungannya kita akan mengenal ciri-ciri dari makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki ciri-cirinya sendiri yang membedakannya dengan makhluk lain. Ciri-ciri tersebut meliputi bernapas, memerlukan nutrisi atau makan, bergerak, peka terhadap rangsangan, tubuh dan berkembang, berkembangan biak, megeluarkan zat sisa dan beradaptasi. Berikut ini ulasan tentang ciri-ciri tersebut:
1. Respirasi
Makhluk hidup bernapas untuk mempertahankan hidupnya. Respirasi atau bernapas adalah proses menghirup oksigen dan mengeluarkan gas karbondioksida. Sistem pernapasan setiap makhluk hidup berbeda, manusia bernafas menggunakan paru-paru lewat hidung, sedangkan hewan ada yang bernafas menggunakan paru-paru (untuk kelompok mamalia, aves dan beberapa amphibi) ada yang bernapas menggunakan kulit seperti cacing, menggunakan insang seperti ikan dan juga trakea seperti serangga.
2. Memerlukan Makanan Atau Nutrisi
Makanan dibutuhkan makhluk hidup untuk input nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan energinya, meregenerasi sel tubuh dan memelihara jaringan serta mempertahankan diri dari berbagai penyakit. Ada dua jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh yakni nutrisi makronutrien yakni nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan nutrisi mikronutrien yakni nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit.
3. Bergerak
Semua makhluk hidup bergerak meskipun tidak harus berpindah tempat. Gerakan sendi dibedakan menjadi dua yakni gerak aktif yakni gerak yang terjadi karena otot-otot diperintahkan untuk bergerak seperti berjalan, makan atau aktivitas lainnya. Kemudahan gerak pasif yakni respon tubuh dari rangsangan langsung.
4. Peka Terhadap Rangsangan
Peka terhadap rangsangan merupakan kecenderungan makhluk hidup menanggapi rangsangan dari luar berupa sentuhan, cahaya, bau dan rasa serta rangsangan lainnya. Contohnya saja ketika mencium bau masakan yang lezat maka kita akan menelan liar dan lainnya. Peka terhadap rangsangan juga berlaku bagi tanaman contohnya tanaman putri malu yang menguncupkan daunnya jika disentuh.
5. Tumbuh Dan Berkembang
Semua makhluk hidup mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah perubahan ukuran baik panjang, massa dan volume. Pertumbuhan bisa diukur secara kuantitatif dan bersifat irreversible atau tidak bisa kembali kebentuk semula. Sementara perkembangan adalah proses menuju dewasa.
6. Berkembang Biak
Selanjutnya, makhluk hidup memiliki naluri untuk menghasilkan keturunan dengan tujuan menjaga kelestarian spesiesnya. Makhluk hidup dikatakan siap untuk berkembang biak ketika organ reproduksinya telah matang.
Pada hewan, perkembang biakan di bagi menjadi tiga jenis yakni beranak (vivipar), bertelur (ovipar) dan bertelur – beranak (ovovivipar) contohnya saja ikan hiu, ikan pari, kuda laut dan beberapa reptile. Sedangkan pada tumbuhan perkembangan biak diberdakan menjadi dua yakni kawan (generatif) dan tidak kawin atau vegetatif.
7. Mengeluarkan Zat Sisa
Dalam proses menjaga metabolisme makhluk hidup, terjadi proses pengeluaran zat sisa atau ekskresi. Dalam manusia contohnya ketika bernafas maka mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida, sedangkan dalam sistem pencernakan manusia juga mengeluarkan zat sisa seperti keringat, kentut dan lainnya.
8. Beradaptasi
Makhluk hidup harus memiliki kemampuan adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi sendiri dibagi menjadi dua yakni adaptasi morfologi dan fisiologi. Morfologi adalah penyesuaian bentuk dan struktur tubuh dengan lingkungannya. Pasangan fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh untuk mempertahankan homeostatis terhadap lingkungan guna membantu proses metabolism.
B. Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Interaksi ini membentuk sebuah sistem yang dikenal dengan ekosistem. Jika interaksi komponen tersebut berasalah maka akan terjadi ketidak seimbangan yang berakibat ada gangguan ekosistem. Jadi lingkungan hidup yang ada di sekitar kita adalah ekosistem.
1. Definisi Lingkungan Hidup
Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat 1, lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk pula manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam, kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
2. Komponen Lingkungan Hidup
Dalam mengenal makhluk hidup dan lingkungannya ada komponen yang harus dipahami. Komponen tersebut terdiri dari:
Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan komponen dalam ekosistem yang merujuk pada makhluk hidup yang ada di bumi. Komponen ini bisa dikelompokan berdasarkan tingkat organisasi dan perannya.
Berdasarkan Tingkat Organisasi
Komponen biotik dibedakan menjadi beberapa yakni satuan terkecil dari organisme disebut dengan individu, sedangkan kumpulan dari beberapa individu disebut populerasi, kumpulan ari populasi dan hidup bersama disebut dengan komunitas, lalu tatanan kesatuan komunitas secara menyeluruh dan saling berinteraksi disebut dengan ekosistem, sedangkan lapisan kehidupan di permukaan bumi meliputi ekosistem daratan dan perairan disebut dengan biosfer.
Berdasarkan Perannya
Makhluk hidup dan lingkungannya, jika dilihat berdasarkan peranannya komponen biotik terdiri dari tiga macam yakni produsen (autotrof), konsumen (heterotrof) dan pengurai.
- Produsen atau autotrof merupakan komponen yang menghasilkan makanan seperti tumbuhan, arkea, ganggang dan juga fitoplankton. Organisme ini merupakan produsen utama dalam sebuah ekosistem.
- Selanjutnya adalah konsumen atau heterotrof yang merupakan komponen biotik yang bergantung pada organisme lainnya. Kelompok ini dibagi menjadi herbivor yang merupakan organisme pemakan rumput dan tumbuhan. Karnivor yang merupakan organisme pemakan organisme lain dan juga omnivora organisme pemakan segalanya.
- Pengurai atau dekomposer dan detritivor, Organisme ini bertugas mengurai zat organisasi sisa makhluk hidup menjadi zat anorganik. Contohnya saja jamur dan bakteri sedangkan detritivor meruakan orgnsiasme pemakans isa makluk hidup lain yang sudah mati seperti cacing tanah dan rayap.
Komponen Biotik
Komponen abiotic adalah komponen fisik dan kimiawi yang mempengaruhi ketahanan makhluk hidup di sebuah lingkungan ekosistem. Dalam komponen ini dibagi menjadi beberapa:
- Sinar matahari : matahari sebagai pusat tata surge sangat bermanfaat dalam kelangsungan makhluk hidup di bumi. Hadirnya matahari dapat menghangatkan bumi dan memungkinkan terjadinya tumbuhan. Bagi tumbuhan matahari memiliki perannya dalam membantu proses fotosintesis.
- Suhu : suhu mempengaruhi segala aktivitas makhluk hidup, pada umumnya manusia, tumbuhan dan hewan bisa bertahan hidup antara suhu 0 sampai 45. Sementara pada suhu-suhu ekstrim hanya makhluk hidup yang bisa beradaptasi saja yang bisa bertahan.
- Air : unsur selanjutnya yang tidak kalah penting adalah air. Bagi manusia dan hewan, air berfungsi memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh sehingga makhluk hidup bisa bertahan hidup.
- Udara : gas yang membentuk atmosfer dan menyelimuti bumi sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk tetap bertahan hidup. Karena setiap makhluk hidup memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.
- Tanah : terakhir adalah kenampakan daratan yang terbentuk dari proses alih rupa zat mineral dan organik yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup dan melakukan banyak aktivitas di dalamnya.
C. Interaksi Antarkomponen Ekosistem

Dalam makhluk hidup dan lingkungannya kelangsungan hidup organisme tergantung dari kehadiran organisme lain yang membentuk sebuah interaksi. Oleh karenanya interaksi sangat diperlukan untuk berbagai kebutuhan seperti pangan perlindungan serta pertumbuhan dan perkembangan organisme tersebut. Ada beberapa jenis interaksi antar komponen biotik dan biotik lainnya maupun abiotic.
1. Interaksi Antarkomponen Biotik
Antar Komponen biotik memiliki interaksi berupa kompetisi yakni interaksi tingkat individu pada saat terjadi persaingan makanan, tempat tinggal dan mencari pasangan hidupnya. Kemudian predasi yakni interaksi antara pemangsa dan mangsa yang pada umumnya dilakukan oleh karnivor. Kemudian interaksi simbolisme. Interaksi simbolisme dibagi menjadi beberapa yakni:
- Simbiosis mutualisme : interaksi antara dua organisme yang saling menguntungkan contohnya lebah dengan bunga dan bakteri rhizobium sp dengan batang akar tanaman kacang-kacangan.
- Simbiosis komensalisme : yakni interaksi yang hanya menguntungkan salah satu pihak saja sementara pihak lain tidak dirugikan. Contohnya interaksi antara tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan inangnya.
- Simbiosis parasitisme : interaksi antar organisme dimana satu pihak diuntungkan dan pihak lain dirugikan. Contohnya kucing dengan tungau dimana tungau bisa hidup lewat makan darah kucing namun kucing merasakan gatal dan sakit.
- Simbiosis netralisme : interaksi antar dua jenis organisme yang tidak saling mempengaruhi contohnya interaksi antara kambing dan ayam dalam satu tempat namun tidak mempengaruhi satu sama lainnya.
Nah itulah pembahasan mengenai mengenal makhluk hidup dan lingkungannya. Pembahasan ini ada di BAB 1 mata pelajaran IPAS kelas SMK dan SMK kurikulum merdeka. Dengan rangkuman di semoga anda lebih mudah mempelajarinya dan semangat belajar untuk meningkatkan prestasi.
Sumber : Buku Proyek IPAS penerbit Erlangga tentang makhluk hidup dan lingkungannya