Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka di Tingkat SD, SMP dan SMA
Daftar isi:
Kotaku.id – Ternyata ada sejumlah perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka. Ya, seperti yang Anda tahu jika satuan pendidikan saat ini menggunakan pedoman pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar. Lalu, apa saja perbedaannya dengan Kurikulum 2013, dan manakah yang lebih efektif? Mari kita bahas secara bersama-sama.
Kurikulum Merdeka merupakan sebuah kurikulum baru yang diluncurkan pada Februari 2022 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kurikulum memang kerap mengalami perubahan guna menyesuaikan kebutuhan dan lingkungan peserta didik di tahun tersebut. Hingga saat ini, Kurikulum Merdeka sudah diimplementasikan oleh lebih dari 140 ribu sekolah di Indonesia. Saat pandemi Covid-19 berakhir, Kemendikbud mengeluarkan Kurikulum Merdeka yang sesuai dengan keadaan saat ini.
Salah satu perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka di setiap jenjang pendidikan, bisa dilihat berdasarkan kerangka dasar kurikulum. Tujuan kompetensi, struktur kurikulum, penilaian, pembelajaran, perangkat ajar yang disediakan pemerintah, dan peringkat kurikulum masing-masing. Kurikulum Merdeka mempunyai fokus pada materi yang esensial dan pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka
Ada beberapa perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka. Meskipun memiliki sejumlah perbedaan, namun sebenarnya kedua kurikulum ini memiliki tujuan yang sama. Yaitu sama-sama bertujuan untuk mengembangkan peserta didik menjadi peserta didik yang kreatif dan inovatif, serta melancarkan proses pendidikan. Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum pendidikan di Indonesia, yang sebelumnya terkesan kaku dan kurang fleksibel.
Namun, sebelum mengetahui berbagai perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Berikut ini ada beberapa poin penting yang menjadi acuan dasar dalam penyusunan Kurikulum Merdeka.
1. Poin-Poin Dasar Dalam Penyusunan Kurikulum Merdeka
Sebelum mengetahui perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka, berikut ini adalah poin-poin dasar yang menjadi acuan dalam penyusunan Kurikulum Merdeka.
Inklusif dan Kreatif
Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan potensi siswa dengan melakukan pendekatan yang lebih inklusif dan kreatif. Kurikulum ini juga menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam memilih mata pelajaran yang lebih bersifat kreatif dan inovatif. Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pendidikan, termasuk bagi para siswa yang berkebutuhan khusus.
Menjawab Tantangan Zaman
Kurikulum Merdeka menjawab tantangan zaman dengan menawarkan pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan zaman sekarang dan masa depan. Dengan lebih berorientasi agar para siswa siap menghadapi era digital.
Kebutuhan Siswa Pusat
Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan karakter siswa seperti sifat kerja sama, kepemimpinan dan inisiatif. Serta melakukan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa sesuai dengan kebutuhannya.
Partisipatif
Kurikulum Merdeka menekankan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Serta memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih mengembangkan kreativitas dan kemampuan siswa.
Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis kompetensi yang lebih menekankan dan mengarahkan pada pengembangan ketrampilan dan kemampuan siswa. Dengan memberikan mapel yang berkaitan dengan ketrampilan praktis, ketrampilan berkomunikasi, pemecahan masalah dan ketrampilan beradaptasi,
Dan berikut ini adalah beberapa perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka berdasarkan tingkat pendidikannya.
2. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka Tingkat SD/MI/SDLB
Berikut ini adalah beberapa perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka di tingkat SD/MI/SDLB.
- Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran pilihan di tingkat SD dan sederajat yang menggunakan Kurikulum Merdeka, bergantung pada kesiapan sekolah.
- Terdapat mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial), yaitu perpaduan antara mata pelajaran IPA dan IPS di SD yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
- Para siswa SD dan sederajat dapat memilih minimal satu dari empat mata pelajaran seni dan budaya, yaitu seni musik, seni tari, teater maupun seni rupa.
- Capaian Pembelajaran (CP) di SD dengan Kurikulum Merdeka disusun berdasarkan fase atau per fase bukan per kompetensi dasar/KD. Yaitu Fase A, umumnya setara dengan kelas 1 dan 2 SD, Fase B setara dengan kelas 3 dan 4 SD dan Fase C setara dengan kelas 5 dan 6 SD.
3. Perbedaannya di Tingkat SMP/MTs/SMPLB
Selanjutnya adalah perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka di tingkat SMP/MTs/SMPLB.
- Mata pelajaran Informatika menjadi pelajaran wajib tingkat SMP dan sederajat berdasarkan Kurikulum Merdeka.
- Para siswa SMP dan sederajat dapat memilih satu dari 5 mata pelajaran Seni dan Prakarya. Yaitu, seni musik, seni tari, seni rupa, seni teater atau prakarya.
- Capaian Pembelajaran di SMP dengan Kurikulum Merdeka terdiri atas 1 fase, bukan per kompetensi dasar/KD. Yakni Fase D, dan umumnya setara dengan kelas V11, V111 dan 1X SMP.
4. Perbedaannya di Tingkat SMA/MA/SMALB
Dan berikut ini adalah sejumlah perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran materi pelajaran tingkat SMA dan sederajat.
- Mata pelajaran IPA dan IPS di kelas X SMA belum di pisah menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik pada sekolah dengan Kurikulum Merdeka.
- Siswa SMA yang bersekolah dengan menggunakan pedoman Kurikulum Merdeka bisa memilih minimal 1 dari 5 mata pelajaran seni budaya dan prakarya. Yaitu seni musik, seni rupa, seni tari, seni teater, dan pembuatan prakarya.
- Di kelas X, siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka akan mempelajari mata pelajaran umum, belum ada mata pelajaran pilihan.
- Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka bisa memilih mapel (mata pelajaran) sesuai minat di kelas X1 dan X11, sesuai dengan mapel pilihan yang tersedia.
- Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.
- Capaian Pembelajaran di SMA dengan Kurikulum Merdeka disusun per fase. Yakni Fase E yang umumnya setara dengan kelas X SMA dan Fase F yang umumnya setara dengan kelas X1 dan X11 SMA.
5. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka di Tingkat SMK
Sedangkan perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka di tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) adalah sebagai berikut.
- Siswa SMK dengan Kurikulum 2013 bisa memilih minimal 1 dari 5 mapel seni dan prakarya sesuai minat mereka. Yakni seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni rupa dan bisa diganti di semester selanjutnya.
- Siswa SMK dengan Kurikulum Merdeka bisa memilih minimal 1 dari 5 mapel seni dan prakarya yaitu seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari, prakarya.
- Capaian pembelajaran di SMK dengan Kurikulum Merdeka disusun per fase, yaitu fase E yang umumnya setara kelas X SMK dan fase F yang umumnya setara kelas XI, XII, dan XIII SMK.
- Muatan Kejuruan di Kurikulum 2013 terdiri atas, Kelompok Mapel Dasar Bidang Keahlian dan Kelompok Mapel Dasar Program Keahlian di kelas X SMK. Dan Kelompok Mapel Kompetensi Keahlian di kelas XI, XII, dan/atau XIII SMK.
- Kelompok mapel Kejuruan di Kurikulum Merdeka terdiri atas mapel Matematika dan Bahasa Inggris di Fase E dan F. Informatika, Proyek IPAS, dan Dasar-Dasar Program Keahlian di Fase E. Serta Proyek Kreatif dan Kewirausahaan, Konsentrasi Keahlian, Praktik Kerja Lapangan/PKL, dan mapel pilihan di Fase F.
- Struktur Kurikulum 2013 di SMK mengacu pada spektrum keahlian SMK yang ditetapkan pemerintah atas bidang keahlian, program keahlian, dan kompetensi keahlian. Sedangkan, Kurikulum Merdeka terdiri atas bidang keahlian dan program keahlian saja.
- SMK dengan Kurikulum 2013 hanya bisa menyelenggarakan kompetensi keahlian yang tercantum dalam spektrum keahlian SMK.
- SMK dengan Kurikulum Merdeka yang bekerja sama dengan industri mitra bisa membuat konsentrasi keahlian (sebelumnya disebut kompetensi keahlian) berdasarkan kebutuhan dunia kerja.
- Struktur Kurikulum 2013 SMK terdiri atas Kelompok Muatan Nasional, Kewilayahan, dan Peminatan Kejuruan. Sedangkan, Kurikulum Merdeka terdiri dari kelompok mapel umum dan Kejuruan saja.
- Jam pelajaran (JP) di SMK Kurikulum 2013 diatur per minggu atau per program (3 atau 4 tahun), alokasi waktu bisa rutin per minggu/semester maupun fleksibel, tetapi ada nilai hasil belajar seluruh mapel di akhir setiap semester. Sedangkan, Jam pelajaran (JP) di SMK Kurikulum Merdeka diatur per tahun atau per fase, alokasi waktu fleksibel untuk mencapai JP.
Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka
1. Kompetensi yang dituju di Kurikulum 2013 yaitu Kompetensi Dasar (KD), dinyatakan dalam poin-poin yang diurutkan untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) per tahun.
2. KI pada Kurikulum 2014 terdiri atas sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. KD dan KI 1 dan 2 hanya ada di mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).
3. Sasaran Kurikulum Merdeka adalah Capaian Pembelajaran (CP), disusun per fase, dinyatakan dalam paragraf. Dengan rangkaian pengetahuan, sikap, juga keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.
4. Jam pelajaran Kurikulum 2013 diatur per minggu dengan alokasi waktu rutin mingguan per semester sehingga siswa akan memperoleh nilai hasil belajar setiap mapel di akhir tiap semester. Sedangkan, jam pelajaran Kurikulum Merdeka diatur per tahun sehingga alokasi waktu untuk mencapainya bisa fleksibel.
5. Sekolah dengan Kurikulum 2013 diarahkan memakai pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis tematik integratif. Sedangkan, sekolah dengan Kurikulum Merdeka bisa menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mapel, tematik, atau terintegrasi.
6. Ada dua kegiatan utama di struktur Kurikulum Merdeka yakni pembelajaran reguler dan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
7. Kurikulum 2013 memakai pendekatan pembelajaran saintifik untuk semua mapel, sedangkan Kurikulum Merdeka memakai pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian siswa.
8. Pembelajaran Kurikulum 2013 umumnya hanya fokus pada intrakurikuler atau tatap muka. Sedangkan Kurikulum Merdeka menggunakan paduan pembelajaran intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler (20-30% JP) melalui P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
9. Kokurikuler di Kurikulum 2013 memperoleh alokasi beban belajar maksimal 50% di luar jam tatap muka, tetapi tidak diwajibkan dalam kegiatan khusus sehingga umumnya diserahkan pada kreativitas guru pengampu.
10. Penilaian pada Kurikulum 2013 memakai penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik untuk memantau kemajuan belajar, hasil belajar, dan deteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar siswa dengan berkesinambungan. Sedangkan penilaian dalam Kurikulum Merdeka fokus pada penguatan asesmen formatif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian siswa.
12. Penilaian pada Kurikulum 2013 menguatkan pelaksanaan penilaian autentik di setiap mapel, sedangkan Kurikulum Merdeka terutama pada P5.
13. Penilaian dalam Kurikulum 2013 dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sedangkan, Kurikulum Merdeka tidak melakukan pemisahan ini.
14. Kurikulum 2013 disertai perangkat pedoman implementasi kurikulum, panduan penilaian, dan panduan pembelajaran setiap jenjang.
15. Kurikulum Merdeka disertai perangkat panduan pembelajaran dan asesmen, panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan pengembangan proyek penguatan profil pelajar Pancasila, panduan pelaksanaan pendidikan inklusif, panduan penyusunan program pembelajaran individual, dan modul layanan bimbingan konseling.
16. Pemerintah menyediakan perangkat ajar buku teks dan buku non-teks di Kurikulum 2013. Sedangkan, di Kurikulum Merdeka, pemerintah turut menyediakan perangkat ajar berupa contoh-contoh modul ajar. Alur tujuan pembelajaran, contoh proyek penguatan profil pelajar Pancasila, dan contoh kurikulum operasional sekolah.
Kesimpulan
Meskipun memiliki sejumlah perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka, namun kedua kurikulum ini memiliki tujuan yang sama dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Dengan Kurikulum Merdeka segala kekurangan di Kurikulum 2013 bisa semakin terlengkapi.