Cara Menerapkan Student Centered Learning Kurikulum Merdeka

Daftar isi:
Terdapat beberapa cara menerapkan student centered learning (SCL) dalam Kurikulum Merdeka, yang perlu diketahui oleh guru. Metode belajar yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka adalah student centered learning. Dimana proses pembelajaran harus membuat siswa menjadi pusatnya, sedangkan guru berperan sebagai pemandu dan pengawas.
Salah satu pendekatan yang menjadi sorotan dalam Kurikulum Merdeka adalah Student Centered Learning (SCL) atau Pembelajaran Berbasis Siswa. Metode Pendekatan ini adalah metode yang proses pembelajaran berfokus untuk kebutuhan individu siswa.
Siswa akan mendapatkan hak penuh untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga mereka akan menjadi pusat proses pembelajaran. Untuk mengetahui cara menerapkan student centered learning dapat dipelajari dari ulasan kotaku.id berikut ini.
Cara Menerapkan student centered learning
Menentukan Tujuan Bersama
Supaya siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran guru dapat meningkatkan partisipasi siswa dengan melakukan diskusi mengenai tujuan belajar bersama. Menerapkan student centered learning dalam proses pembelajaran, siswa harus berperan aktif dala proses pembelajaran. Guru dapat mendiskusikan cara belajar yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Guru dan siswa dapat bersama-sama menentukan aturan yang berlaku di kelas.
Memahami Konsep Student Centered Learning
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami esensi dari Student Centered Learning. SCL adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam proses belajar-mengajar. Guru bukan lagi hanya sebagai sumber pengetahuan, melainkan fasilitator yang memandu siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri. Dalam SCL, siswa diajak untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kehidupan nyata.
Memperkuat Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Langkah pertama dalam menerapkan SCL dalam Kurikulum Merdeka adalah dengan memperkuat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Guru perlu menciptakan lingkungan yang mendukung, di mana siswa merasa nyaman untuk bertanya, bereksperimen, dan berbagi gagasan. Pemberian tantangan yang relevan dengan kehidupan nyata juga dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Menggunakan Metode Pembelajaran Aktif
Penerapan SCL membutuhkan penggunaan metode pembelajaran yang aktif dan berpusat pada siswa. Guru dapat menggunakan pendekatan seperti diskusi kelompok, proyek berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan lain sebagainya. Metode-metode ini memungkinkan siswa untuk secara aktif terlibat dalam pembelajaran, memperkuat pemahaman mereka, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta kolaboratif.
Menyesuaikan Materi Pembelajaran dengan Minat dan Kebutuhan Siswa
Dalam SCL, penting untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan minat dan kebutuhan siswa. Guru perlu mengenal siswa secara individual dan merancang pembelajaran yang relevan dengan pengalaman serta konteks hidup mereka. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna dan siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.
Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif
Penerapan SCL juga membutuhkan pemberian umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Guru perlu memberikan umpan balik yang spesifik, berorientasi pada proses pembelajaran, dan memberikan arahan untuk perbaikan. Umpan balik yang efektif dapat membantu siswa dalam merefleksikan pemahaman mereka dan meningkatkan keterampilan belajar mandiri.