Kotaku
Beranda Pendidikan 5 Manfaat Muatan Lokal (Mulok) Bagi Pendidikan pada Kurikulum Merdeka!

5 Manfaat Muatan Lokal (Mulok) Bagi Pendidikan pada Kurikulum Merdeka!

Untitled design 59
Untitled design 59

Kotaku.id – Mata pelajaran muatan lokal (Mulok) kini sudah diterapkan pada Kurikulum Merdeka. Para guru dan peserta didik mulai dari SD hingga SMA/SMK pasti sudah tidak asing dengan pelajaran ini. Namun, apakah yang dimaksud muatan lokal? Mulok atau muatan lokal merupakan salah satu program pendidikan dalam bentuk mata pelajaran yang materi dan media penyampaiannya berkaitan dengan lingkungan alam.

Berkaitan dengan lingkungan sosial, lingkungan budaya, serta kebutuhan daerah yang wajib dipelajari oleh peserta didik masing-masing daerah. Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan dapat menambahkan muatan lokal yang ditetapkan pemerintah daerah. Sesuai dengan kearifan lokal atau karakteristik daerahnya. Ada 3 opsi yang bisa dipilih satuan pendidikan untuk pelajaran ini.

Opsi yang pertama, menjadikan mata pelajaran muatan lokal ini sebagai mata pelajaran sendiri, mengintegrasikan Mulok ke dalam seluruh mata pelajaran. Dan ketiga melalui proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Selain bisa melestarikan dan mengembangkan nilai sosial budaya daerah, pelajaran ini juga bisa menjadi tempat para siswa untuk bisa mengembangkan bakat dan hobi mereka.

Apa itu Pelajaran Muatan Lokal?

Muatan lokal

Lalu, apa itu mata pelajaran muatan lokal? Pelajaran Mulok atau muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang didesain untuk meningkatkan kompetensi dengan ciri khas dan potensi daerah. Termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat digabungkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Seperti bahasa, kesenian dan ragam budaya lainnya dari masing-masing daerah. Substansi dari mata pelajaran ini pun bisa dari pihak sekolah yang menentukan.

Dengan menyesuaikan karakteristiknya masing-masing. Selain itu, pemerintah daerah juga mempunyai kewenangan luas dalam menentukan pelajaran ini. Pengertian Mulok secara terperinci juga termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 79 tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Yang tercantum dalam pasal 1 ayat 1 dan 2 yang berbunyi sebagai berikut.

Muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, atau SMK/MAK, yang isinya berupa muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Selanjutnya juga tercantum pada pasal 2 ayat 1 yaitu, muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran.

Tentang potensi dan keunikan lokal yang bertujuan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggal mereka.

Relasi Muatan Lokal dengan Kurikulum Merdeka

Muatan lokal

Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Yang mana konten belajar akan lebih optimal dan peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum Merdeka mempunyai 3 konsep, antara lain berikut ini.

  • Pertama, pembelajaran yang berfokus pada misi meningkatkan kualitas Literasi dan Numerasi.
  • Kedua, pendidikan yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi tenaga pendidik dalam pembelajaran.
  • Dan yang ketiga pelaksanaan pembelajaran yang berbasis proyek, sehingga dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan soft skill, sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Berdasarkan 3 konsep tersebut, terdapat relasi yang saling berkaitan antara Mata Pelajaran Mulok dan Kurikulum Merdeka. Dan relasi tersebut berkaitan erat dengan cita-cita pendidikan sebagai tempat pembentukan karakter anak bangsa yang berkualitas. Pembentukan karakter tersebut diwujudkan ke dalam 3 sasaran pokok dalam Mulok. Antara lain berikut ini.

  • Sebagai fasilitator atau wadah bagi siswa agar lebih akrab atau dekat dengan nilai-nilai sosial budaya.
  • Sebagai ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan ketrampilan fungsional yang berguna bagi kehidupan sehari hari.
  • Mampu menanamkan dan menumbuhkan kepedulian serta kepekaan peserta didik pada isu-isu sosial.

Dengan begitu, Mulok dan Kurikulum Merdeka terdapat dalam satu garis atau liner yang sama dalam upayanya menciptakan pendidikan yang berkarakter dan berkualitas.

Dan penerapan Mulok dalam Kurikulum Merdeka bisa terlaksana dan tercapai melalui tiga opsi yaitu dengan mengembangkan Mulok menjadi mata pelajaran sendiri. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam seluruh mata pelajaran. Dan melalui proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

1. Manfaat Mengembangkan Muatan Lokal dalam Kurikulum Merdeka

Lalu, apa saja manfaat mengembangkan pelajaran muatan lokal atau Mulok dalam Kurikulum Merdeka? Berikut ini penjelasannya.

  1. Memperkuat karakter yang nasionalis, Mulok dapat membantu memperkuat identitas nasional siswa. Dan pemahaman mereka tentang sejarah, sosial dan budaya serta tradisi daerah asal mereka.
  2. Meningkatkan ketrampilan berpikir kritis. Melalui perencanaan yang matang, pengembangan Mulok dalam Kurikulum Merdeka akan menciptakan peserta didik yang dapat berpikir kritis dan analitis. Melalui diskusi dan debat tentang isu-isu lokal dan nasional.
  3. Meningkatkan ketrampilan sosial dan budaya. Dengan materi muatan lokalitas yang kuat, siswa akan memperoleh ketrampilan sosial budaya yang berharga. Seperti kerja sama, rasa empati dan toleransi melalui pelajaran Mulok ini.
  4. Meningkatkan kemampuan menggunakan bahasa daerah. Mulok dapat menjadi langkah terbaik dalam upaya mempertahankan eksistensi bahasa daerah di era kemajuan dunia digital.
  5. Mengembangkan potensi peserta didik menjadi lebih optimal. Melalui Mulok para peserta didik mempunyai kesempatan yang luas untuk bisa mengembangkan bakat, minat dan potensi yang terdapat dalam dirinya.

2. Apa Saja Contoh Mata Pelajaran Muatan Lokal?

Muatan lokal

Seperti yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 79 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 dapat berupa.

  • Pelajaran Seni Budaya, misalnya seni tari daerah, musik tradisional, permainan tradisional, batik dan lain sebagainya.
  • Prakarya, seperti kerajinan kulit, kerajinan tenun, kerajinan ukir, makanan tradisional dan lain sebagainya.
  • Bahasa, yaitu bahasa daerah dan bahasa asing.
  • Teknologi, baik teknologi komputer dan juga perbengkelan.
  • Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) seperti pencak silat, sepak takraw dan lain sebagainya.

Selain itu, mata pelajaran Mulok juga bisa disesuaikan dengan ruang lingkup Mulok, seperti yang berikut ini.

  • Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah, yakni segala sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi dan lingkungan sosial budaya di daerah tertentu.
  • Lingkup isi/jenis muatan lokal, biasanya berupa bahasa daerah, bahasa asing, kesenian daerah, adat istiadat, ketrampilan dan kerajinan daerah. Dan pengetahuan berbagai ciri khas alam sekitar serta berbagai hal yang dianggap perlu dipelajari oleh daerah yang bersangkutan.

Demikian tadi pengertian Mulok dan berbagai hubungannya dengan Kurikulum Merdeka. Dengan adanya Mulok pada Kurikulum Merdeka akan membantu untuk membentuk sikap positif pada siswa. Serta membantu mereka untuk memahami dan menghormati budaya dan tradisi Indonesia.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan