Mengapa Penting Untuk Menciptakan Lingkungan yang Nyaman Melalui Budaya Sekolah yang Positif
Daftar isi:
Kotaku.ID – Bagaimana menyelesaikan soal pada modul 1 tentang mengapa penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman melalui budaya sekolah yang positif? Simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pada post tes modul 1 anda akan dihadapkan pada soal tentang mengapa penting menciptakan lingkungan yang nyaman melalui budaya sekolah yang positif. Post test ini bisa ditemukan dalam kurikulum pendidikan operasional satuan pendidikan dimana gurunya menggunakan platform merdeka mengajar untuk memperluas pemahamannya dalam pendidikan.
Soal Post Test 1
Mengapa penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman melalui budaya sekolah yang positif?
A. Agar peserta didik tidak melanggar aturan sekolah.
B. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
C. Untuk menurunkan jumlah peserta didik yang bermasalah.
D. Untuk menegakkan aturan sekolah dengan tegas
Jawaban
Penting karena bisa meningkatkan kualitas pembelajaran karena lingkungan yang baik dan positif dapat mempengaruhi proses belajar, sehingga kita akan merasa lebih nyaman belajar jika sekolah memiliki lingkungan yang kondusif.
Penjelasan
Berikut ini penjelasan atau penjabaran secara rinci tentang jawaban dari mengapa penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman melalui budaya sekolah yang positif
Mengenal Tentang Lingkungan
Pertama anda harus mengetahui apa definisi dari lingkungan sesungguhnya, lingkungan adalah gabungan dari kondisi fisik (tanah, air, energi surya, mineral dan juga flora serta fauna yang hidup di atas tanah atau lautan. Sedangkan jika dilihat dari Undang undang No. 23 Tahun 1997 tentang lingkungan, dijelaskan bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi, keadaan, dan makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Ada campur tangan dari manusia di dalam sistem kehidupan. Lingkungan menjadi tempat bagi makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan untuk hidup dan berkembang. Selain itu, lingkungan juga menjadi tempat untuk beraktivitas dan berinteraksi dengan sesama.
Adapun fungsi lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
- Sebagai tempat tinggal
- Sebagai tempat memperoleh makanan
- Sebagai tempat bersosialisasi dengan sesama
- Sebagai tempat melakukan aktivitas.
Mengenal Tentang Budaya
Budaya adalah kebiasaan atau hal yang biasanya dilakukan dalam suatu tempat termasuk satuan pendidikan dimana berlangsung dengan rutin dan dengan pola yang sama. Budaya yang positif adalah budaya yang baik baik siapa saja yang tinggi di suatu lingkungan. Adanya budaya positif tidak bisa terpisahkan dari kehidupan manusia karena budaya positif mampu membentuk manusia untuk turut bersikap positif pula dalam kesehariannya.
Budaya Positif di Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan tempat warga sekolah tinggal dengan segala kebutuhannya (bekerja, belajar dan mengajar). Di satuan pendidikan, budaya positif adalah hal yang penting dan tidak bisa dipisahkan dari proses pengajaran di lingkungan sekolah. Mengapa sangat pening menghadirkan budaya positif di lingkungan sekolah?
1. Memaksimalkan Potensi Guru
Pertama, kita sadari betul bahwa masing-masing guru memiliki potensi yang unik dan berbeda. Semua potensi yang dimiliki guru berguna untuk menumbuhkan dan memberi pengarahan kepada peserta didik.
Lewat lingkungan dan budaya positif dari sekolahan bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki setiap guru. Contohnya dengan saling menghargai, bisa berkomunikasi dengan baik, tidak saling menjatuhkan, menolong ketika ada guru yang kesusahan dan juga mengapresiasi semua jenis inovasi dan ide guru untuk kemajuan sekolah dan peserta didik.
Banyak guru yang memiliki potensi besar dalam dirinya, namun kalah dan menyerah ketika usahanya tidak dihargai. Pada akhirnya mereka akan terbiasa mengerjakan jobdisknya saja tanpa mau berinovasi untuk kemajuan sekolah.
2. Memaksimalkan Potensi Siswa
Selain potensi guru, di lingkungan sekolah juga ada potensi masing-masing peserta didik yang unik dan tidak bisa disamakan antara satu peserta didik dengan lainnya. Potensi ini baik dibidang akademi maupun dibidang non akademi.
Tugas guru adalah membantu mengoptimalkan potensi tersebut sesuai dengan kondrat alam dan kodrat zamannya masing-masing. Pernah mendengar istilah “didiklah anak sesuai dengan zamannya?” istilah ini sangatlah benar karena zaman berubah dan cara pendidikan pun juga berubah.
Akan sangat sulit sekali menghadapi peserta didik saat ini dengan metode pengajaran dulu. Sebagai contoh jika dulu guru masih menerapkan metode pemberian hukuman fisik (mencontoh metode zaman Belanda) seperti jika tidak mengerjakan PR maka harus berdiri di depan kelas, hormat bendera atau lainnya.
Namun pada saat ini hukuman semacam itu sudah tidak bisa diterapkan, karena bisa dinilai membully atau merusak mental dari peserta didik. Pendidikan pada saat ini cenderung lebih bermoral. Ketika ada anak tidak mengerjakan PR maka guru harus melakukan pendekatan khusus untuk menanyakan alasan mengapa tidak mengerjakan PR dan mencari solusinya bersama.
3. Lingkungan Tempat Pembentukan Karakter Anak
Mengapa penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman melalui budaya sekolah yang positif? Karena dengan terciptanya lingkungan yang nyaman lewat budaya sekolah yang positif bisa menjadi tempat yang baik dalam pembentukan karakter anak.
Lingkungan sekolah adalah tempat seorang anak bermain, belajar dan mengembangkan karakter serta sopan santunya. Lingkungan yang buruk kemungkinan besar akan menghadirkan anak dengan karakter buruk pula.
4. Meningkatkan Hasil Belajar
Hadirnya lingkungan yang nyaman dan positif dapat memaksimalkan kegiatan belajar dan mengajar di suatu satuan pendidikan, sehingga memungkinkan peserta didik untuk fokus dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Nantinya, hal ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar dari peserta didik sendiri.
Contoh Budaya Positif di Sekolah
Budaya positif terdiri atas kebiasaan-kebiasaan yang baik dan sudah disepakati bersama untuk dilakukan dengan serempak, baik untuk guru maupun murid. Berikut ini beberapa contoh budaya positif yang bisa diterapkan di sekolah:
- Gerakan Literasi Sekolah.
- Kegiatan Ekstrakulikuler untuk pembentukan Skill dan Knowledge Siswa.
- Membiasakan Perilaku yang Sopan dan Baik.
- Menciptakan Tata Tertib Sekolahan.
- Membuat Kegiatan Rutin Sebelum dan Sesudah Pelajaran.
Proses pembiasaan ini akan menjadi budaya kuat dan mengakar pada peserta didik yang nantinya akan dilanjutkan setelah mereka lulus. Seperti anak yang terbiasa melakukan perilaku yang sopan dan baik akan melakukan hal serupa di lingkungan rumahnya, atau siswa yang terbiasa membaca menjadi penggagas literasi lingkungan. Sehingga budaya tersebut bisa menjadi kekuatan untuk menerapkan disiplin sekolah yang positif.
Mengapa pembentukan disiplin positif? Karena semua aturan yang sudah ditetapkan bertujuan menghasilkan disiplin mental yang didasarkan pada kesadaran individu. Dengan terwujudnya lingkungan yang nyaman di sekolah melalui budaya yang mengakar tadi secara tidak langsung bisa meningkatkan kualitas pembelajaran.