Kotaku
Beranda Pendidikan Untuk Guru Ini Dia 7 Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk Tingkatkan Hasil Belajar Siswa

Ini Dia 7 Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk Tingkatkan Hasil Belajar Siswa

Untitled design 8

Penerapan model pembelajaran Kurikulum Merdeka sangat penting bagi guru dan siswa, karena berhubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran.

Terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat mendukung Kurikulum Merdeka, sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar-nya.

Selain itu model pembelajaran Kurikulum Mereka juga memberikan banyak ,manfaat untuk siswa, seperti mengingatkan ke aktivitas dan mendorong sikap mandir.

Untuk mengetahui jenis dan penerapan model pembelajaran Kurikulum Merdeka simak ulasannya berikut ini.

Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Penerapan model pembelajaran konvensional dinilai tidak efektif untuk diterapkan, apalagi pada era sekarang ini. Dimana perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin luas dan canggih. Dalam Kurikulum Merdeka pembelajaran dihasilkan menganut pendekatan student centre atau pembelajaran berpusat pada siswa. Jika dahulu pembelajaran hanya berpusat pada guru, maka dalam penerapan model pembelajaran Kurikulum Merdeka kegiatan belajar mengajar akan berpusat pada siswa.

Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning atau model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang tepat dalam pengaplikasian-nya Kurikulum Merdeka. Hal tersebut dikarenakan dalam penerapan PBL, siswa diharuskan mencari solusi sendiri. Model pembelajaran Kurikulum merdeka menggunakan PBL ini, siswa akan dihadapkan dengan masalah yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Kemudian mereka akan mencari solusi untuk memecahkan masalah, sehingga siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam terkait materi pelajaran. Model pembelajaran ini juga mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan problem solving yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan nyata.

Project Based Learning

Project Based Learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan jenis model pembelajaran Kurikulum Merdeka, yang akan membuat siswa aktif dan meningkatkan hasil belajarnya. Penerapan model pembelajaran ini adalah siswa akan diberikan belajar melalui proyek nyata yang berkaitan dengan konteks belajar.

Proyek yang diberikan dapat berupa penelitian, eksplorasi, percobaan, penerapan konsep, pemecahan masalah hingga pembuatan suatu karya. Dengan model pembelajaran berbasis proyek ini, siswa akan diajak untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas-nya. Penyajian bentuk proyek juga dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti laporan, prestasi, model, mind mapping, rainer atau lain sebagainya.

Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah pendekatan yang dekat dengan penerapan kurikulum Merdeka, karena siswa akan menjadi pusat pembelajaran. Dalam penerapan model pembelajaran ini, siswa harus dapat bekerjasama, dan berkolaborasi untuk memecahkan masalah tertentu. selain itu, dengan akivitas kolaboratif tersebut siswa akan dapat membangun keterampilan kerjasama, sosial dan komunikasi.

Penerapan model kooperatif dalam dilakukan dengan guru membentuk kelompok kecil pada siswa, kemudian memberikan masalah atau tugas yang harus didiskusikan. Setia anggota kelompok akan diberi tugas dan tanggung jawab. Anggota kelompok akan bekerjasama untuk menyelesaikan masalah.

Inquiry Based Learning

Model pembelajaran inquiry adalah strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya, menyelidiki, dan menemukan pengetahuan sendiri. Siswa akan diajak untuk aktif mencari suatu jawaban , membangun pemahaman yang lebih mendalam.

Inquiry adalah kegiatan untuk mencari informasi tertentu dengan cara yang kritis, analitis dan ilmiah. Menggunakan langkah tertentu untuk menemukan sebuah kesimpulan. Siswa akan melakukan analisis data dan melakukan berbagai temuan sehingga mereka dapat lebih memahami materi dengan baik.

Model Pembelajaran Jigsaw

Jenis model pembelajaran Kurikulum Merdeka menggunakan Jigsaw adalah strategi pembelajaran yang didasarkan pada bentuk struktur fungsi kelompok belajar. Model pembelajaran ini siswa akan dijadikan ke dalam beberapa kelompok. Dimana setiap anggota kelompok akan diberi tanggung jawab untuk menguasai sebagian materi pelajaran. Kemudian masing-masing anggota akan mengajarkan materi yang dikuasai pada anggota lain di kelompoknya.

Penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena siswa dapat memahami materi dengan khusus. Dengan model pembelajaran ini siswa juga akan meningkatkan daya ingat serta motivasi belajarnya. Siswi juga diajarkan untuk bertanggung jawab karena mereka memiliki tugas masing-masing.

Model Pembelajaran Flipped Classroom

Model pembelajaran Flipped Classroom merupakan bentuk pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran sinkron dan pembelajaran mandiri asinkron. Pembelajaran sinkron merupakan pembelajaran yang terjadi secara real time. Sedangkan asinkron adalah pembelajaran yang sifatnya mandiri dan dilakukan siswa secara mandiri.

Penerapan model pembelajaran Kurikulum Merdeka ini, siswa sudah mempelajari materi yang akan dibahas sebelumnya. Sehingga saat pembelajaran berlangsung siswa sudah memahami materi yang disampaikan guru. Pemahaman siswa akan lebih mendalam, dan lebih dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. guru akan memberi feedback pada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

Game Based Learning

Game based learning menjadi model pembelajaran yang efektif diterapkan di era sekarang. Karena dengan penerapan model pembelajaran ini siswa menjadi lebih aktif dan teratur untuk belajar. Model pembelajaran ini dapat dilakukan dengan permainan atau simulasi yang dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan tertentu. Dengan cara yang menyenangkan dan menarik, siswa akan meningkatkan motivasi untuk belajar. Sehingga siswa akan belajar dengan cara yang lebih menyenangkan.

Demikian adalah jenis-jenis model pembelajaran Kurikulum Merdeka, yang dapat diterapkan guru untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Penerapan model pembelajaran tersebut perlu pertimbangan dan disesuaikan dengan kondisi siswa dan lingkungan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan