1.4.1.8. Koneksi Antar Materi Modul 1.4. Budaya Positif
Daftar isi:
Kotaku.ID – Dalam artikel ini kita akan membahas tentang 1.4.1.8. Koneksi Antar Materi Modul 1.4. Budaya Positif. Pada tahapan ini, calon guru penggerak harus melakukan peninjauan ulang terhadap keseluruhan materi pembelajaran pada paket Modul 1 kemudian membuat koneksi secara keseluruhan dari hal yang sudah dipahami. Langsung saja, kita bahas dan simak bersama tentang 1.4.1.8. Koneksi Antar Materi Modul 1.4. Budaya Positif.
Mengetahui Tujuan Tugas Koneksi Antar Materi Modul 1.4
Sebelum membahas lebih jauh tentang 1.4.1.8. Koneksi Antar Materi Modul 1.4. Budaya Positif. Calon guru penggerak haruslah mengetahui apa sebenarnya tugas dari koneksi antar materi modul ini, yakni:
Baca Juga:
- Calon Guru Penggerak bisa memahami keterkaitan konsep budaya positif dengan materi yang ada pada modul 1.1, 1.2 dan 1.3.
- Calon Guru Penggerak bisa menyusun langkah dan strategi yang efektif, realistis dan juga konkrit untuk mewujudkan budaya positif di lingkungan satuan pendidikan masing-masing.
Koneksi Antar Materi Modul 1.4. Budaya Positif
Berikut ini pembahasan mengenai 1.4.1.8. Koneksi Antar Materi Modul 1.4. Budaya Positif yang dibagi menjadi beberapa soal dan sudah ada jawabannya. Yakni:
Soal : Kesimpulan Peran CGP Dalam Menciptakan Budaya Positif
Jadi anda akan menemukan suatu soal yang harus dijawab tentang “Kesimpulan mengenai peran Anda dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah/kelas, segitiga restitusi dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, Nilai dan Peran Guru Penggerak, serta Visi Guru Penggerak.”
Baca Juga:
Anda bisa menjawab dengan referensi sebagai berikut ini “Membentuk budaya positif di sekolah adalah hal yang harus di perhatikan dan diupayakan oleh seorang guru. Karena lewat budaya yang positif bisa terlahir suatu ekosistem sekolah yang penuh dengan hal-hal positif. Jika dilakukan secara konsisten, tentulah hal baik ini akan menular dari satu orang ke orang lain dan menjadi suatu kebiasaan yang mengakar. Meskipun begitu, harus diakui bahwa dalam satuan pendidikan terhadap banyak peserta didik dan guru yang tentunya memiliki karakter, minat dan bakar yang berbeda. Jadi budaya positif yang bisa diterapkan diantaranya adalah disiplin, motivasi (reward and punishment), kontrol restitusi, keyakinan sekolah atau kelas dan lainnya.”
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Materi Pada Modul Sebelumnya Terkait Budaya Positif
Nah, tentunya budaya positif yang diharapkan lahir dan dikembangkan oleh calon guru penggerak ini memiliki kaitan dengan materi pada modul sebelumnya. Materi tersebut di rinci seperti berikut ini:
- Materi Modul 1.1 : Pada materi Modul 1.1 berkaitan dengan filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. Dalam filosofi ini dijelaskan bahwa pendidikan haruslah bisa menuntun kodrat anak, dalam prosesnya harus bisa menumbuhkan ekosistem yang menerapkan budaya positif sehingga baik untuk perkembangan peserta didik.
- Materi Modul 1.2 : Selanjutnya berkaitan dengan peran dan nilai guru penggerak itu sendiri. Pemahaman yang baik dari guru penggerak tentang budaya positif bisa mendukung nilai dan peran guru penggerak dalam proses pembelajaran kedepannya. Guru haruslah berusaha menerapkan konsep inti budaya positif dalam mengaktualisasikan nilai dan peran yang dimilikinya.
- Materi Modul 1.3 : Pada modul tentang visi guru penggerak, untuk mewujudkan visinya, guru penggerak harus menerapkan budaya positif dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan. Karena cara ini membuat visi yang dimiliki tercapai jika dirinya dan juga lingkungan pembelajarannya menerapkan budaya positif.
Soal : Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Refleksi dan Pemahaman Kesuluruhan Materi
Pada soal selanjutnya, anda akan menemui persoalan tentang yang cukup banyak tentang Koneksi Antar Materi Modul 1.4, Kita akan bahas secara satu-persatu dari setiap soal yang ada. Pesoalan tersebut yakni:
Baca Juga:
- Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan?
- Hal yang menarik dan di luar dugaan.
- Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?
- Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda?
- Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?
- Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
- Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?
- Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya?
- Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?
Jawaban Soal Refleksi dan Pemahaman Kesuluruhan Materi
Berkaitan dengan Koneksi Antar Materi Modul 1.4, berikut ini jawaban yang bisa disampaikan ketika menemui soal-soal yang sebelumnya sudah disinggung diatas:
Jawaban Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di Koneksi Antar Materi Modul 1.4 ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan?
Ada beberapa hal yang menarik perhatian, diantaranya adalah disiplin positif yakni pendekatan yang dilakukan untuk menuntun kodrat anak sehingga mereka berdaya dalam mengontrol diri untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai kebajikan. Ini menjadi komponen utama dalam menerapkan budaya positif.
Baca Juga:
Kedua, adalah teori kontrol yang bisa digunakan oleh seseorang untuk mengontrol dirinya. Dalam teori ini seseorang akan mengambil tindakan sesuai kontrol yang ada dalam dirinya. Ketiga teori motivasi yakni perilaku dari seseorang memiliki motivasi dan tujuan yang ingin dicapai.
Kemudian hukuman dan penghargaan sebagai salah satu kontrol perilaku peserta didik yang secara tidak langsung bisa menghambat potensi yang dimilikinya. Dalam jangka waktu tertentu, hukuman dan penghargaan bisa memberikan dampak yang sama.
Saya memahami posisi kontrol guru diantaranya adalah sebagai pembuat rasa bersalah, sebagai penghukum namun juga sebagai teman dan pemantau serta sebagai manajer. Sedangkan kebutuhan dasar manusia diantaranya adalah kebutuhan bertahan hidup, kasih sayang dan rasa memiliki, kesenangan, kebebasan dan penguasaan.
Baca Juga:
Apakah keyakinan kelas itu? Merupakan nilai-nilai kebajikan yang diyakini oleh warga kelas dan bisa menumbuhkan motivasi internal dan budaya positif dalam lingkungan belajar (ruang kelas).
Terakhir adalah mengenal segitiga restitusi yang merupakan proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan sehingga kembali ke kelompoknya dan memiliki karakter yang kuat. Ini juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan peserta didik mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Ada tiga unsur dalam segitiga restitusi yakni menstabilikan identitas, validasi tindakan yang salah serta menanyakan keyakinan.
Jawaban Hal yang menarik dan di luar dugaan dari Koneksi Antar Materi Modul 1.4.
Ada beberapa hal yang menarik dan diluar dugaan yang ditemui, diantaranya:
Baca Juga:
- Ternyata pemberian hukuman dan penghargaan tidak efektif diterapkan pada peserta didik.
- Jika kita mengetahui kebutuhan dasar manusia, maka kita bisa memetakan motivasi yang dilakukan seorang siswa saat melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keyakinan sekolah.
- Keyakinan kelas ternyata berbeda dengan kesepakatan kelas.
- Setidaknya ada 5 posisi kontrol guru dalam menangani siswa yang bermasalah. Namun, saat ini anda berada di posisi mana ketika siswa melakukan kesalahan?
- Apakah anda menerapkan segitiga restitusi dalam proses pembelajaran? Seperti apa penjabarannya.
Jawaban Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda?
Saya pernah melakukan bagian dari segitiga restitusi, tetapi tidak menerapkan langkah “menanyakan keyakinan” karena memang belum membuat suatu keyakinan kelas/sekolah. Maka dari itu, ke depannya saya akan membentuk keyakinan kelas agar bisa menjadi pedoman saat menerapkan segitiga restitusi pada siswa.
Jawaban Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?
Saat mendapati siswa yang bermasalah, ada rasa amarah yang muncul. Namun, saya segera sadar bahwa amarah justru akan menambah masalah. Oleh sebab itu, saya menggali apa motivasi yang mendorong siswa untuk berbuat salah. Saat siswa menyadari bahwa dia salah dan beruapaya memperbaiki diri, saya cukup lega dan senang.
Jawaban Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
Dalam penerapan segitiga restitusi, saya kurang di bagian menanyakan keyakinan. Untuk itu, ke depannya saya akan membuat keyakinan kelas/sekolah untuk bisa dipedomani saat menerapkan segitiga restitusi kepada siswa yang melakukan suatu kesalahan.
Baca Juga:
Jawaban Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?
Sebelum mempelajari Koneksi Antar Materi Modul 1.4. saya lebih banyak menempatkan diri di posisi guru sebagai teman dan pemantau. Perasaannya masih kurang puas karena siswa terkadang masih melakukan masalah yang sama (berulang). Setelah mempelajari Koneksi Antar Materi Modul 1.4 ini saya akan memakai posisi sebagai manajer. Perbedaannya adalah dengan posisi manajer, siswa bisa menyadari masalah yang dilakukannya dan memberikan ruang kepada siswa untuk menyelesaikan masalah dengan solusinya sendiri.
Jawaban Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya?
Pernah, tetapi belum lengkap. Saya menerapkan di bagian menstabilkan identitas dan validasi tindakan yang salah. Nah, bagian yang belum saya laksanakan adalah bagian menanyakan keyakinan karena belum ada pembentukan keyakinan kelas/sekolah.
Jawaban Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?
Hal yang penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif di lingkungan kelas atau sekolah adalah perlunya tindakan konsisten dan kolaboratif untuk mendukung tumbuhnya budaya positif.
Baca Juga:
Itulah pembahasan mengenai 1.4.1.8. Koneksi Antar Materi Modul 1.4. Budaya Positif. Pembahasan ini tidak berhenti pada pengisian soal-soal yang disampaikan saja, namun juga ada aksi nyata yang harus dilaporkan oleh seorang guru penggerak. Oleh karenanya jangan lupa membuat laporan aksi nyata dalam 1.4.1.8. Koneksi Antar Materi Modul 1.4. Budaya Positif.
Semoga pembahasan tentang 1.4.1.8. Koneksi Antar Materi Modul 1.4. Budaya Positif bisa membuka wawasan baru anda dan menjadi sumber referensi calon guru penggerak dalam mengerjakan soal yang ada. Simak terus artikel lainnya seputar guru penggerak di website kotaku.id.
Baca Juga:
artikel Terkait
